PP Akan Jual Dua Jalan Tol dan Pelabuhan Kuala Tanjung

Jumat, 03 Mei 2019 – 19:22 WIB
Tol Malang - Pandaan. Foto: Galih Cokro/Jawa Pos

jpnn.com, JAKARTA - PT Pembangunan Perumahan (PP) Tbk menargetkan bisa meraup dana segar dari penjualan aset senilai Rp 500 miliar. Aksi divestasi dilakukan khusus untuk proyek yang sudah selesai atau beroperasi seperti jalan tol.

Direktur Keuangan PT PP Agus Purbianto menyatakan, salah satu proyek yang akan dijual adalah tol Pandaan–Malang, Medan–Kualanamu–Tebing Tinggi, serta Pelabuhan Kuala Tanjung.

BACA JUGA: Tol Pandaan-Malang Bakal Dijual

’’Divestasi kami lakukan untuk aset kami yang kepemilikannya lebih dari 20 persen,’’ ujarnya. Di tol Pandaan–Malang, kepemilikan PP mencapai 35 persen.

’’Ini mau dioperasikan, mungkin dalam beberapa hari karena sudah selesai. Seksi 1, 2, dan 3, bahkan seksi 4 sudah mau selesai,’’ lanjutnya.

BACA JUGA: Keberadaan Tol Malang – Pandaan Percuma jika tak Ada Sinergi 3 Pemda

Rencananya, kepemilikan saham PP dikurangi hingga tinggal 15 persen atau dijual 20 persen. Jalan tol Pandaan–Malang terdiri atas lima seksi dengan total panjang 38 km. Seksi 1 meliputi Pandaan–Purwodadi sepanjang 15 km, seksi 2 Purwodadi–Lawang (8 km), seksi 3 Lawang–Singosari (7 km), seksi 4 Singosari–Pakis (4 km), dan seksi 5 Pakis–Malang (4 km).

Selain itu, PP berencana menjual kepemilikan saham di Pelabuhan Kuala Tanjung. ’’Target kami tahun ini sudah terjual. Uangnya bisa digunakan untuk investasi lagi karena capex (capital expenditure) tahun ini Rp 9 triliun,’’ terangnya.

BACA JUGA: Ada Tol Mapan, Kejayaan Ekonomi Malang Raya Tinggal Menunggu Waktu

Komposisi capex 30 persen didapatkan dari internal dan sisanya, 70 persen, berasal dari pinjaman. Mayoritas belanja modal tersebut masih dikucurkan untuk sektor energi Rp 3,3 triliun dan infrastruktur Rp 2,4 triliun.

BACA JUGA: Terungkap Sejumlah Fakta Menarik seputar Proyek Tol Malang - Pandaan

Perseroan saat ini memang membutuhkan banyak dana guna melanjutkan pembangunan sejumlah proyek. Masih ada sekitar 150 jenis proyek yang harus dibangun PP.

Selain proyek infrastruktur, PP terjun di bisnis properti dengan membangun sejumlah apartemen maupun TOD (transit oriented development) di beberapa kota seperti Jabodetabek dan Surabaya. Misalnya, TOD Pasar Tanah Abang, Manggarai, Juanda, dan Stasiun Gubeng.

Sepanjang tahun ini, PP menargetkan dapat meraup kontrak baru Rp 50 triliun. Namun, untuk semester I, PP diharapkan bisa membukukan laba Rp 20 triliun. ’’Biasanya, semester I dapat 40 persen,’’ kata Agus.

Pada kuartal I 2019, perusahaan mendapat kontrak baru Rp 9,5 triliun. Angka itu memang diakui melambat lantaran faktor pesta demokrasi berupa pemilu legislatif (pileg) dan pemilu presiden (pilpres).

BACA JUGA: Ada Tol Mapan, Kejayaan Ekonomi Malang Raya Tinggal Menunggu Waktu

Beberapa proyek yang diraih dalam tiga bulan pertama tahun ini adalah depo kereta api (KA) Makassar, KA Makassar–Pare-Pare, pesantren di Jogjakarta, Swiss-Belhotel, dan smelter. (vir/c14/oki)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Terungkap Sejumlah Fakta Menarik seputar Proyek Tol Malang - Pandaan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler