jpnn.com, MATARAM - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menginisiasi penjajakan koalisi partai politik (parpol) poros tengah. Sejumlah parpol yang telah diajak komunikasi adalah Partai Amanat Nasional (PAN), Hati Nurani Rakyat (Hanura), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).
Jika koalisi parpol poros tengah ini terealisasikan, maka bisa menjadi pintu bagi figur-figur nonpartai. Mereka bisa menggunakan sebagai kendaraan politik untuk mengikuti kontestasi Pilkada serentak NTB 2018, khususnya Pilgub NTB.
BACA JUGA: Ical Minta Kader Gunakan Asas Praduga Tak Bersalah
“Bisa jadi koalisi poros tengah akan mengajukan figur nonpartai, seperti Ahyar Abduh, Sunarpi, dan Kolonel Rudy,” kata pengamat politik NTB Agus seperti dilansir Lombok Post (Jawa Pos Group) kemarin.
Menurut Agus, koalisi yang diinisiasi itu masih berupa penjajakan antara parpol. Belum mengarah pada siapa nama calon yang akan diusung dan didukung bersama.
Namun, jika koalisi ini terbentuk, Agus melihat mereka akan menemui kesulitan dalam menemukan calon dari partai mereka. Dengan demikian, figur nonpartailah dinilai bisa menjadi perekat koalisi tersebut.
BACA JUGA: Petinggi Lima Parpol Gelar Pertemuan
“Saya kira inilah yang harus dibaca oleh figur nonpartai,” ungkap Dosen Ilmu Politik Jurusan Pemikiran Politik IAIN Mataram ini.
Menurut Agus, hal ini akan menjadi lebih menarik ketika partai sudah berani mengajukan nama calon nonpartai. Ia beralasan kepercayaan publik bisa meningkat kepada mereka.
Publik, sambungnya, akan menilai bahwa partai tidak melulu memikirkan kekuasaan melainkan partai sudah bersedia memberikan jalan bagi rakyat untuk memilih calon pemimpin impian mereka.
BACA JUGA: PPP Ingin Dinasti Rahmat Yasin Kembali Berkuasa
“Saya kira ini sangat positif,” tandasnya.
Terpisah, Ketua Harian DPD I Partai Golkar NTB H Misbach Mulyadi mengatakan, pada dasarnya Golkar terbuka berkoalisi dengan siapa pun. Hal ini menyinggung pernyataan parpol poros tengah yang siap mengalahkan Golkar sebagai parpol besar di Pilkada Serentak NTB 2018.
“Sejauh ini belum ada parpol lain yang datang ke Golkar (berkoalisi, Red),” ucapnya.
“Kita tunggu, pokoknya Golkar siap menerima siapa pun,” tambah Misbach.
Mengenai penjajakan koalisi yang dilakukan parpol poros tengah, ia menilai itu langkah bagus. Artinya, hak-hak demokrasi berjalan dengan baik. Golkar pun tidak alergi dengan parpol lain yang menggabungkan diri untuk mencalonkan bacagubnya di Pilkada Serentak NTB 2018.
Dengan menyebut niatan mereka untuk mengalahkan parpol besar, baik Golkar atau Partai Demokrat itu adalah bagian dari kompetisi yang terbuka. Bahkan, partai berlambang pohon beringin ini pun sangat siap ikut berkompetisi.
“Kita apresiasi langkah-langkah mereka, bahwa demokrasi kita berjalan bagus,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) H Johan Rosihan menambahkan, rencana koalisi parpol poros tengah dinilai cukup bagus. Hanya saja akan mengalami kendala saat menentukan siapa calon yang akan diusung.
Menurutnya, pascakepemimpinan TGB HM Zainul Majdi belum ditemukan atau muncul tokoh-tokoh politik sentral yang menyatukan keinginan tersebut. Proses koalisi pun dinilai masih panjang, bahkan sangat rentan pecah dalam perjalanannya.
“Dan kami di DPW PKS, ketua juga sangat aktif membangun koalisi baik secara partai atau pasangan,” ujarnya singkat.(ewi/r7)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Manfaatkan Pelajar, Petinggi Golkar Edarkan Narkoba
Redaktur & Reporter : Friederich