Prahara Celana Dalam Wanita Bermotif Bunga di Tas Suami

Kamis, 27 April 2017 – 06:34 WIB
Prahara Celana Dalam Wanita Bermotif Bunga di Tas Suami. Ilustrasi Fajar/Radar Surabaya/JPNN.com

jpnn.com, SURABAYA - Seorang istri warga Kalikedinding, Kecamatan Kenjeran sebut saja Karin, 40, sangat syok saat mengetahui kalau di tas suaminya, Donjuan, 46, ditemukan selembar kain berenda berbentuk segitiga bermotif bunga.

Baunya masih khas lagi. Maka keesokan harinya, tepatnya 20 Februari 2017, Karin mengajukan gugatan cerai ke Pengadilan Agama (PA) Klas 1A Surabaya, Jalan Ketintang Madya.

BACA JUGA: Ketika Suami Berharap Dandanan Istri Mirip Artis di TV

=========================
Umi Hany Akasah - Radar Surabaya
=========================

Satu bulan sudah surat gugatan putus hubungan pernikahan dengan sang suami itu disampaikan Karin ke PA.

BACA JUGA: Ciuman Tangan Terakhir Istri yang Menolak Dipoligami

Sayang, Donjuan tak pernah hadir karena masih dinas di luar kota. Sehingga baru Kamis, 20 Maret lalu, keduanya bisa bertemu di ruang sidang 2 Pengadilan Agama.

Usai sidang, Karin tampaknya masih sangat kesal.

BACA JUGA: Ketika Istri Menjadi Korban Kecerewatan Suami

Suaminya mengaku tidak tahu menahu soal kain berbentuk segitiga dengan motif bunga-bunga yang tidak lain adalah celana dalam (CD) wanita itu.

“Tadi masih enggak ngaku. Kok yo jengkelno seru tho wong iku. Ngomong katok e sopo lak wis beres,” omel Karin di ruang tunggu usai sidang mediasi.

Menggunakan atasan pink dengan rok hitam, Karin mengaku kalau dirinya sudah tidak mau kembali kepada suaminya sampai dia jujur atas kepemilikan CD yang ditemukan di tas kerjanya.

Sembari mengingat-ingat kejadian itu, Karin menyatakan penemuan barang pribadi bagi wanita itu saat dirinya menggeledah tas sang suami.

“Saya itu cari duit buat tambahan bayar listrik. Suami kan sedang dinas. Lha kok, kaget aku onok CD sik bau plus dikrikiti semut,” ungkap Karin.

Karin pun mengaku sangat emosi. Seketika suaminya yang dinas di Bali sebagai pegawai Dinas Perhubungan sedang tidak berada di Surabaya cukup membuatnya marah.

Ia pun menelepon suaminya namun ia tidak mau menjawab dan langsung menutup handphone-nya. Karena tidak ada kepastian, Karin kesal dan mengajukan gugatan cerai ke PA.

Selama berhubungan jarak jauh dengan suaminya, Karin memang tidak pernah curiga terhadap suaminya. Apalagi sosok Donjuan sebenarnya bukan tipe suami yang neko-neko.

Donjuan cenderung pendiam, bijaksana, bahkan perhatian dengan istri dan anaknya. Donjuan juga rajin pulang menjenguk keluarga tiap dua minggu sekali.

Terkadang baru seminggu pun, dia sudah pulang untuk melepas kangen. Karin juga demikian.

Ia kadang ke Bali untuk bertemu suaminya. Di Pulau Dewata itu, Donjuan tinggal bersama kakak kandung Karin sehingga dirinya tidak pernah curiga kalau Donjuan selingkuh.

“Ya enggak percaya kalau suami aneh-aneh. Tapi kok enggak ngaku sih dia,” jelas ibu tiga anak itu.

Karin menyatakan tidak akan berhenti untuk melanjutkan proses gugatan cerainya sampai sang suami mengakui kebenarannya.

Dalam proses gugatan itu, Karin meminta seluruh harta bersama (gono gini) karena anak-anak masih dalam pengasuhannya.

“Aku lho gak kerjo. Kok enak tenan wong iku. Wis selingkuh kok nakalan,” jelasnya.

Sementara itu, Donjuan tidak mau berkomentar apa-apa. Ia terlihat cuek namun memendam amarah.

Dalam proses sidang cerai, Donjuan tidak mengeluarkan kata apapun. Ia hanya menunduk atas bukti celana dalam wanita yang dibawa Karin sebagai barang bukti dalam ruang sidang.

“Dia itu salah paham. Sebenarnya tidak ada apa-apa. Ya namanya istri dan anak, pasti (saya) masih sayang. Kalau bisa sih sampai akhirat,” pungkasnya. (*/no)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kepentok Cinta Satpam Mal, Akhirnya


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler