jpnn.com - jpnn.com - Dua anggota Korps Komando Pasukan Khusus (Kopassus) dari Satuan 81 Gultor Cijantung, Jakarta Timur, mengalami musibah.
Keduanya adalah Sersan Satu (Sertu) Danang Kusuma Wardani dan Serda Beny Buana Yuda.
BACA JUGA: Guru Olahraga Pukul Siswi hingga Berdarah
Keduanya terjatuh di perairan Laut Jawa, sekitar Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, saat berlatih terjun payung bebas.
Korban Sertu Danang Kusuma Wardani ditemukan tewas setelah sempat hilang dan dilakukan pencarian.
BACA JUGA: Kabar Gembira! Pemkot Boleh Bantu Siswa Miskin
Sedangkan, Serda Beny selamat. Beny yang jatuh di perairan Dermaga Nusantara ditolong seorang nelayan.
Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Semarang, jasad Danang yang ditemukan kemarin (8/2) sekitar pukul 06.00 sudah tidak bernyawa.
BACA JUGA: Arung Jeram, Nyawa Dokter Cantik tak Tertolong
Namun, tubuhnya yang terempas ombak di pinggir Pantai Cipta masih utuh.
Penemuan jenazah Danang bermula ketika petugas gabungan melanjutkan pencarian pada Rabu sekitar pukul 05.00.
Pencarian melibatkan 27 anggota TNI dengan menggunakan 3 LCR. Juga menyusuri jalur darat dengan menyisir sepanjang Pantai Marina dan Pantai Cipta.
Sekitar pukul 06.00, berkisar 2 km dari lokasi, tiga personel yang melakukan penyisiran menemukan tubuh korban terempas ombak di pinggir Pantai Cipta.
Saat diperiksa, Danang sudah tidak bernyawa.
Temuan tersebut kemudian disampaikan kepada anggota yang melakukan pencarian, termasuk tim medis.
Pukul 06.45 jenazah Danang dievakuasi dengan mobil ambulans menuju Rumah Sakit Tentara (RST) Wira Tamtama Kodam IV/Diponegoro.
Kapendam IV/Diponegoro Kolonel Inf Dwi Endro Sasongko mengungkapkan, setelah disemayamkan di RST Wira Tamtama Kodam IV/Diponegoro, jenazah Danang dibawa ke kampung halamannya Desa Brosot, Kecamatan Galur, Kabupaten Kulon Progo, Jogjakarta, untuk dimakamkan.
"Pemakamannya Kamis besok (hari ini, 9/2, Red) di Kulon Progo," katanya.
Kepala Basarnas Jateng Agus Haryono menyatakan, saat ditemukan, tubuh Danang utuh dan masih mengenakan seragam PDL (pakaian dinas lapangan).
Agus mengungkapkan, pencarian terhadap korban sempat mengalami kendala cuaca ekstrem dan sempat dihentikan sementara.
"Kondisi gelombang air laut tinggi mencapai 2 meter ditambah angin kencang dan hujan deras. Makanya, kemarin dihentikan sebentar, karena kalau kita paksakan, perahu bisa terbalik," ujarnya.
Petaka menimpa Danang ketika berlatih terjun payung bersama sembilan anggota lain dengan menggunakan pesawat heli Mi-17 milik TNI Skuadron 31 Serbu Penerbad Semarang pada Selasa (7/2) sekitar pukul 07.30.
Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Jaswandi menyatakan, dua anggota tersebut berlatih terjun bebas mulai pukul 07.15.
"Kebetulan di sini ada latihan personel Kopassus dari Jakarta yang sedang melaksanakan kegiatan pemeliharaan kemampuan privol atau terjun bebas militer. Ini latihan rutin yang sudah terprogram tempatnya di mana, hari apa, dan berapa lama," ungkapnya saat ditemui di lokasi pencarian kawasan Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang.
Jaswandi menuturkan, saat tim tersebut berangkat melaksanakan kegiatan, cuaca masih normal.
Namun, setelah mereka mengudara dan saat melompat, ada satu perubahan arah angin serta kecepatan angin yang semakin tinggi dan terjadilah musibah itu. (mha/aro/c10/ami/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketua MUI Kota Tasik Imbau Warga tak Ikut Aksi 112
Redaktur & Reporter : Natalia