"Tentunya ada data yang masuk ke beliauMungkin presiden menganggap (aparat keamanan) tidak sungguh-sungguh mengatasi itu," kata Pram, di Jakarta, Senin (26/9).
Dijelaskan Pram lagi, ketika peristiwa ledakan bom itu terjadi orang bisa menganalisa dengan berbagai pertimbangan, bisa dengan teori konspirasi atau juga dengan murni radikalisme.
"Kalau itu juga bagian dari kelompok Cirebon, tentu radikalisme salah satu faktor," kata mantan Sekjen PDI Perjuangan itu.
Namun, imbuh dia, kalau momentum ini berdekatan dengan rencana keputusan politik berupa reshuffle kabinet yang dilakukan pemerintah, maka orang bisa juga menilai itu
BACA JUGA: Maritim Malaysia Tangkap 145 WNI
"Soal benar atau tidak, saya tidak bisa jawab," kata Pram.Apalagi peristiwa ledakan bom itu terjadi di Solo yang selama ini dikenal terdapat perbedaan kultur
BACA JUGA: DPR: Inteligen dan Polri Tak Tanggap
Solo juga akan menjadi tuan rumah berbagai kegiatan internasionalApakah dengan peristiwa ini acara tersebut akan ditunda? Pram menegaskan sidang itu akan tetap dilakukan di Solo
BACA JUGA: Pemberian Izin Belajar Sering Salah Kaprah
"Tetap di sana (Solo)Kita tidak boleh takut dengan teroris," ungkap Pram(boy/jpnn)BACA ARTIKEL LAINNYA... Hayat Pernah Jual Bakso Keliling
Redaktur : Tim Redaksi