jpnn.com, BALIKPAPAN - Inflasi Kalimantan Timur pada triwulan kedua 2019 diprediksi berada di kisaran 3,07-3,47 persen secara year on year (yoy) karena curah hujan yang tinggi sudah berakhir.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw-BI) Kaltim Muhamad Nur mengatakan, pada triwulan pertama tahun ini curah hujan sedang tinggi.
BACA JUGA: Tingkat Kepercayaan Investor Terhadap Indonesia Masih Tinggi
Menurut dia, hal mengganggu distribusi makanan ke Kaltim yang menyebabkan tekanan inflasi lebih berat.
Penurunan tekanan inflasi triwulan II 2019 akan bersumber dari normalisasi harga komoditas kelompok bahan makanan tersebut.
BACA JUGA: Neraca Dagang Indonesia Surplus Rp 4,7 Triliun
“Kondisi cuaca yang lebih baik dibandingkan periode sebelumnya pada triwulan II diyakini mampu mendorong produksi komoditas pangan di wilayah Kaltim, dan sentra produksi lainnya,” kata Nur, Minggu (24/3).
Dia menjelaskan, kelancaran distribusi pangan juga terus dijaga melalui perbaikan infrastruktur, optimalisasi satgas pangan, dan kerja sama antardaerah.
BACA JUGA: Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp 5.463 Triliun
Di sisi lain, risiko peningkatan inflasi kelompok bahan makanan bersumber dari naiknya permintaan masyarakat menjelang hari besar keagamaan nasional (HBKN) pada triwulan II 2019.
“Normalisasi harga pangan tidak sejalan dengan kelompok inflasi lainnya yang diperkirakan mengalami peningkatan,” jelas Nur.
Pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau, inflasi disebabkan meningkatnya permintaan masyarakat selama periode HBKN, yakni Ramadan dan Lebaran, sesuai pola seasonal-nya.
Aktivitas pemilihan umum dan legislatif yang dilakukan serempak pada 2019 diperkirakan turut mendorong risiko tekanan pada kelompok ini.
“Lalu, kelompok transportasi komunikasi, dan jasa keuangan juga memberikan tekanan inflasi pada triwulan kedua tahun ini,” kata Nur.
Naiknya tekanan inflasi kelompok itu dipengaruhi tingginya permintaan terhadap angkutan udara yang diperkirakan selama periode HBKN. (ctr/ndu/k15)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 2 Cara Tingkatkan Produksi Kopi
Redaktur : Tim Redaksi