jpnn.com - JAKARTA - Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia, pemerintah meluncurkan Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS), Program Indonesia pintar melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan Program Indonesi Sehat melalui Kartu Indonesia Sehat (KIS ) di Klaten, tahap dua di Sleman dan Bantul, Yogyakarta, Senin (4/5). Adapun peluncuran program ini langsung dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Secara bertahap, pemerintah akan membagikan 16,3 juta Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) untuk meningkatkan kesejahteraan dan produktifitas keluarga sebagai penanda keluarga kurang mampu.
BACA JUGA: Ini Rencana Nenek Asal Inggris Terpidana Mati Jika Kelak Dieksekusi
“Kartu Keluarga Sejahtera digunakan untuk mengakses PSKS, lalu KIP dan KIS,” ujar Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa.
Keseluruhan program tersebut merupakan era baru dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat kurang mampu yakni melalui kegiatan produktif berupa rekening simpanan, keberlanjutan pendidikan anak serta pemberian jaminan kesehatan yang lebih luas.
BACA JUGA: Ini Langkah yang Akan Ditempuh Tim Kuasa Hukum Novel
Program Simpanan Keluarga Sejahtera adalah bantuan tunai bagi keluarga kurang mampu yakni diberikan dalam bentuk rekening simpanan sebagai bagian dari strategi nasional layanan keuangan digital (LKD).
Adapun pemberian bantuan ditujukan untuk mendorong akses terhadap sistem keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemerataan pendapatan serta menjaga stabilitas sistem keuangan.
BACA JUGA: Fotokopi Surat Nikah Ikut Disita, Ini Komentar Novel Baswedan
Sebagaimana diketahui, pemberian simpanan merupakan perbaikan dari mekanisme pemberian bantuan tunai, agar masyarakat dapat menentukan prioritas kebutuhannya sendiri. Jadi, kata Mensos, masyarakat bisa mengambil uang tersebut sesuai kebutuhan, dengan demikian diharapkan mereka tidak berdesakan antri di kantor pos karena dananya tidak akan hangus.
Dia menyatakan, pemerintah menyadari bahwa layanan perbankan masih belum dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat, terutama di daerah pedesaan dan pedalaman. Oleh sebab itu, pemerintah mendorong penggunaan simpanan dalam bentuk Layanan Keuangan Digital (LKD) .
Selain itu, lanjut Khofifah, peluncuran kartu tersebut sebagai bentuk peduli terhadap keberlanjutan pendidikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu. Dimana bentuk kepedulian tersebut ditunjukkan dalam bentuk pemberian bantuan tunai melalui program Indonesia Pintar. Program ini disalurkan dengan menggunakan Kartu Indonesia Pintar kepada seluruh anak usia sekolah.
“Ini mulai usia 6 hingga 21 tahun dari keluarga kurang mampu, baik yang terdaftar di sekolah maupun madrasah. Pada tahap ini pemerintah membagikan Kartu Indonesi Pintar kepada 20,3 juta anak usia sekolah dari 16,3 juta keluarga kurang mampu tersebut,” ujarnya.
Diharapkan KIP sudah terdistribusi semua pada bulan Juni, sehingga bulan Juli anak-anak dapat makin termotivasi belajarnya karena sebagian kebutuhan kelengkapan sekolahnya dapat dipenuhi dari bantuan yang diperoleh melalui Kartu Indonesia Pintar. Bagi anak SD, sebesar Rp 450 ribu setahun, bagi anak SMP sebesar Rp 750 ribu setahun, dan bagi siswa SMA an sederajat sebesar Rp 1 juta setahun.
Sedangka guna melengkapi program ini, pemerintah juga membagikan KIS kepada 88,2 juta orang yang merupakan anggota keluarga dari 16,3 juta keluarga kurang mampu. KIS berfungsi sebagai kartu jaminan kesehatan, yang dapat digunakan untuk mendapatkan layanan kesehatan gratis baik di fasilitas kesehatan tingkat pertama maupun tingkat lanjutan di Rumah Sakit , sesuai dengan kondisi penyakit yang diderita pemerima KIS.
KIS merupakan perluasan dari program Jaminan Kesehatan Nasional yang diluncurkan pemerintah sebelumnya, yaitu pada 3 November 2014. Program Indonesia Sehat melalui KIS memberikan tambahan manfaat dan layanan preventif, promotif dan deteksi dini, yang akan dilaksanakan secara lebih intensif dan terintegrasi.
KIS diharapkan akan terdistribusi tuntas pada bulan Juni. Harapannya bahwa verifikasi dan validasi data dapat terus dilaksanakan sambil pencetakan kartu dilaksanakan bagi warga yang sudah tervalidasi. (mas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Keterangan Penyidik yang Pimpin Penangkapan Novel Baswedan
Redaktur : Tim Redaksi