jpnn.com - JAKARTA - Direktur Institut Garuda Nusantara (IGN) Romadhon Jasn mengatakan, ada kepentingan besar yang bermain di belakang layar, terkait isu kembalinya Archandra Tahar menjadi menteri ESDM.
Menurut dia, kepentingan itu bisa berasal dari asing atau orang-orang tertentu.
BACA JUGA: APBN Dipangkas, Anggaran Dewan Tak Disentuh?
"Kami menduga ada kepentingan besar yang bermain di belakang layar atas isu kembalinya Archandra Tahar menjadi menteri ESDM," kata Romadhon di Jakarta, Selasa (6/9).
Dia menilai, gugatan PTUN soal pemecatan Archandra adalah bukti administratif bahwa pengangkatan yang bersangkutan cacat prosedural dan inkonstitusional.
BACA JUGA: Ahli Meringankan Jessica dari Australia Ditangkap Imigrasi
Karenanya, Romadhon heran wacana Archandra yang akan kembali menjadi menteri ESDM.
Menurut Romadhon, mestinya Presiden Joko Widodo menjelaskan alasan kenapa Archandra dipecat. Sebab, publik punya hak mendegar langsung alasannya dari presiden sebagai penanggung jawab penuh atas persoalan ini.
BACA JUGA: Siap Ditahan? Andi Taufan: Lihat Saja Nanti
"Sebanyak 250 juta rakyat Indonesia adalah warga negara istimewa di tanah tumpah darahnya, tidak boleh ada pengistimewaan seseorang hanya untuk meloloskan seorang Archandra," ujar Romadhon.
Ia mengatakan, soal apakah individu yang diangkat menjadi menteri memiliki kompetensi dan keahlian, itu terserah presiden yang menilai. Sebab, itu adalah hak prerogatif presiden.
"Tetapi bukanlah hak prerogatif presiden untuk mengangkat seseorang yang sudah tidak memenuhi persyaratan sesuai Undang-undang," kata Romadhon. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pejabat Sumut Ramai-ramai Digarap KPK
Redaktur : Tim Redaksi