Presiden Jokowi: Negara Aman, Sangat Aman

Rabu, 16 November 2016 – 05:56 WIB
Presiden Joko Widodo menjamin dan menyatakan bahwa saat ini negara dalam keadaan aman. Hal tersebut ditegaskannya usai memberikan pengarahan kepada Komando Korps Pasukan Khas (KORPASKHAS) di markas komando KORPASKHAS di Lanud Sulaiman-Foto Biro Pers/Kris. Foto: KRIS-BIRO PERS ISTANA PRESIDEN

jpnn.com - JAKARTA - Presiden Joko Widodo melanjutkan inspeksi pasukan militernya.

Kemarin, dia mengunjungi markas Korps Pasukan Khas (Korphaskas) TNI AU dan Sekolah Calon Perwira (Secapa) TNI AD di Bandung.

BACA JUGA: Catat, FPI Pimpinan Rony Siap Pasang Badan demi Jokowi

Jokowi menegaskan, kunjungannya ke markas-markas pasukan elite TNI-Polri bukan diasari kekhawatiran atas kondisi keamanan.

Sebaliknya, dia ingin memberikan rasa aman kepada masyarakat.

BACA JUGA: Mulai Adem, Kata "Ahok" Sudah Tenggelam

Sebab, seluruh pasukan yang ada sudah dalam posisi siap dalam mengamankan negara.

’’Jadi justru menentramkan. Negara aman, sangat aman,’’ ujar Jokowi.

BACA JUGA: Penegakan Hukum Kasus Penodaan Agama Tergantung Selera Massa

Menurut dia, kedatangannya bukan sekadar memeriksa pasukan elite yang dimiliki TNI.

Lebih dari itu, Jokowi hendak mengingatkan bahwa TNI dan Polri merupakan ujung tombak dalam menjaga kemajemukan Indonesia.

TNI dan Polri menjadi contoh nyata bagaimana menjaga kebersamaan di tengah segala perbedaan.

Indonesia, tutur Jokowi, terdiri dari berbagai suku bangsa, ras, bahasa, dan agama.

’’Kalau tidak kita persatukan, mau jadi apa bangsa ini,’’ lanjutnya.

TNI/Polri menjadi salah satu institusi yang mendapat kewajiba menjaga persatuan tersebut.

Karena itu, dia kembali mengingatkan pentingnya kesetiaan militer dan polisi kepada negara.

Para prajurit juga harus peka terhadap segala upaya memecah belah bangsa.

’’Jangan pernah mundur dari ancaman mereka yang ingin memecah belah dan mengadu domba bangsa kita,’’ tutr Presiden 55 tahun itu.

Secara khusus, Presiden juga menyampaikan duka cita atas meninggalnya Intan Olivia Marbun, balita korban bom di Gereja Oikumene Samarinda yang meninggal Senin (14/11) lalu.

’’Tidak ada kata yang dapat menggambarkan betapa dalam rasa duka cita saya atas meninggalnya Intan. Itu sudah di luar batas kemanusiaan. Karena ini anak-anak kita,’’ tuturnya.

Aksi terorisme, bagi Jokowi, bukan sekadar persoalan Indonesia saja.

Hampir semua negara juga menghadapi ancaman serupa meski dalam bentuk yang berbeda.

Karena itu, dia sudah mengistruksikan jajaran Korem dan Kodim untuk memberi rasa aman kepada masyarakat.

Jokowi menyatakan, saat ini dia sedang menyiapkan sebuah narasi untuk menyejukkan suasana dan menentramkan masyarakat. (byu/mia/wan/sam/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sori, 8 Juta Keping e-KTP Tak Bisa Dicetak Tahun Ini


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler