Presiden KNPI dan Ketum MBM Temui Bamsoet, Ini yang Dibahas

Selasa, 12 April 2022 – 20:50 WIB
Ketua MPR RI Bamsoet menerima pengurus KNPI dan pengurus MBM, di Jakarta, Selasa (12/4). Foto: MPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mendorong agar Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) bersama Ketua Umum Haris Pertama bersama Majelis Belia Malaysia (MBM) senantiasa meningkatkan hubungan kepemudaan antara Malaysia dengan Indonesia (Malindo) dalam bentuk dialog maupun berbagai kemitraan lainnya.

Mengingat kedua negara memiliki populasi pemuda yang sangat besar di kawasan Asia Tenggara (ASEAN).

BACA JUGA: Bamsoet dan Yoseph Umarhadi Bakal Luncurkan Buku Hakikat Manusia Pancasila

Dia mengatakan dari sekitar 213 juta jumlah pemuda di kawasan ASEAN, Indonesia dan Malaysia menjadi penyumbang terbesarnya.

Indonesia dengan sekitar 145 juta pemuda, sedangkan Malaysia memiliki 24 juta pemuda.

BACA JUGA: Bamsoet Dorong Pembangunan Rumah Layak Huni dengan Harga Terjangkau

"Hubungan Indonesia dan Malaysia dikuatkan sebagai negara serumpun yang memiliki banyak kesamaan, baik dari latar belakang budaya maupun penggunaan bahasa sehari-hari," ujar pria yang akrab disapa Bamsoet seusai menerima pengurus KNPI dan pengurus MBM, di Jakarta, Selasa (12/4).

Dia menambahkan peningkatan hubungan people to people contact melalui para pemuda sangat penting, agar kedua negara bisa senantiasa menjaga kedamaian dan menghadapi bersama berbagai gangguan.

BACA JUGA: Bamsoet Minta OJK Jadi Lembaga yang Kuat, Berwibawa, dan Fleksibel

Pengurus MBM yang hadir antara lain, Presiden Mohd Izzat Afifi dan Setia Usaha Agung (Sekretaris Jenderal) Hasnul Hanif.

Sementara pengurus KNPI dihadiri oleh Ketua Umum Haris Pertama, Sekretaris Jenderal Gandung Rafiul Nurul Huda, Ketua BP KNPI Malaysia Tengku Adnan, dan Ketua DPD KNPI Kepulauan Riau Dewi Socowati.

Ketua DPR RI ke-20 itu menjelaskan sebagai organisasi kepemudaan di masing-masing negara, KNPI dan MBM harus bisa menjadi lokomotif memajukan pemuda Asia Tenggara agar senantiasa menjadi Macan Asia.

Sebagai kawasan yang paling stabil di dunia, tanpa pernah ada intervensi militer maupun gonjang-ganjing lainnya yang mengganggu kondusifitas kawasan, masa depan ASEAN yang damai bukanlah semata terletak pada kekuatan ekonomi, sosial, budaya, maupun militernya.

Melainkan terletak pada para pemudanya.

Karena itu, kata Bamsoet diperlukan kesamaan visi antar pemuda agar senantiasa bisa berkolaborasi untuk berkontribusi menjaga ASEAN yang damai, maju, modern, dan berdaya saing tinggi.

"Penguatan kepemudaan juga menjadi modal utama bagi ASEAN agar bisa berperan aktif di kawasan Indo-Pasifik. Mengingat berbagai tantangan yang dihadapi ke depannya akan sangat besar," jelas Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar itu menerangkan, khusus terkait sektor ekonomi, ASEAN tercatat memiliki pertumbuhan tinggi dalam investasi perusahaan teknologi berbasis digital atau start up.

Pada 2015 lalu, pendanaan teknologi berbasis digital atau start up tercatat hanya sekitar 7,86 miliar dollar AS.

Pada triwulan II/2021, jumlahnya meningkat pesat menjadi 124,8 miliar dollar AS.

"Para pemuda ASEAN harus bisa meningkatkan kompetensi diri dan berkolaborasi antar sesama," pungkas Bamsoet. (mrk/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hadiri Dharma Santi Nyepi 2022, Bamsoet Ucapkan Kalimat Menyejukkan soal Toleransi


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler