jpnn.com - JAKARTA--Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono terus memantau perkembangan nilai tukar rupiah. Hal ini disampaikan Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Firmansyah saat dihubungi wartawan pada Jumat, (29/11). Selain memantau, kata dia, Presiden juga meminta semua jajaran menteri dan kepala lembaga terkait untuk melakukan langkah-langkah antisipasi.
"Diminta untuk antisipasi, tetap koordinasi dengan otoritas moneter, pengawasan industri keuangan, perlindungan, penjamin simpanan dan kementerian keuangan. Semua diminta terus berkomunikasi, ada bagian fiskal dan bagian moneter," ujar Firmansyah.
BACA JUGA: Kurangi Konsumsi Mie Bila Harga Naik
Menurutnya, salah satu langkah antisipasi yang dilakukan adalah dengan menaikan BI rate untuk stabilitas. Namun, kata dia, langkah ini tentu akan memberi dampak pada pertumbuhan ekonomi saat ini.
"Selain itu, kebijakan untuk mengurangi impor diesel, dengan bauran biofuel harus dilakukan. Kementerian, BUMN, termasuk, asosiasi kepala sawit juga diminta lakukan perbaikan transaksi neraca perdagangan," lanjutnya.
BACA JUGA: Mie Tetap Diminati Meski Harga Akan Naik
Presiden menginstruksikan agar mata uang regional terus dipantau dan dievaluasi. Hal ini berguna untuk menjaga daya beli masyarakat dan investasi yang berjalan di Indonesia saat ini tetap stabil. (flo/jpnn)
BACA JUGA: Pemerintah Diminta tak Terburu-buru Ratifikasi FCTC
BACA ARTIKEL LAINNYA... Indonesia Serius Kembangkan KEK
Redaktur : Tim Redaksi