Presiden Pun Turun Tangan

Selasa, 22 Juni 2010 – 05:41 WIB
BICARA - Pelatih Prancis Raymond Domenceh, berbicara pada pemainnya, dalam latihan di Stadion Fields of Dreams, Knysna, Jumat (18/6). Foto: AFP Photo/Franck Fife/FIFA.com.
BLOEMFONTEIN - Pencoretan Nicolas Anelka dari skuad Prancis berbuntut panjangPemain yang merasa bersimpati kepada penyerang Chelsea itu melakukan aksi boikot latihan pada sesi Minggu siang (20/6)

BACA JUGA: Yunani v Argentina: Incar Poin Sempurna

Kapten Patrice Evra pun harus bersitegang dengan pelatih fisik Robert Duverne yang memaksa agar latihan tetap dijalankan
Adu mulut baru reda setelah pelatih Raymond Domenech mendamaikan mereka.

Seperti diberitakan, Anelka dipecat dari timnas Prancis lantaran memaki Domenech saat ditarik keluar dalam pertandingan melawan Meksiko, Jumat lalu (8/6)

BACA JUGA: Nigeria v Korsel: Setitik Harapan

Meski mengakui tindakan Anelka salah, Evra dkk beranggapan bahwa keputusan mencoret dia berlebihan
Apalagi, tenaganya masih dibutuhkan dalam laga pemungkas melawan Afsel

BACA JUGA: Meksiko v Uruguay: Menghindari Argentina

Atas dasar itulah, mereka memutuskan untuk mogok latihan.

Ternyata, hal itu memantik kekesalan direktur tim Jean-Louis ValentinPria yang juga menjabat sebagai Managing Director FFF (federasi sepak bola Prancis) tersebut bahkan mengancam bakal mengundurkan diri dari tim.

"Pemain tidak mau latihan, ini skandal besar," ungkapnya kesal, seperti dikutip Reuters"Ini skandal buat publik Prancis, buat generasi muda yang mengharap contoh bagus dari pemain timnas senior, buat fans yang datang ke sini untuk melihat mereka latihanSaya mundur saja dari timSaya mundur dari FFFTidak ada yang bisa saya lakukan di siniSaya mau pulang ke Paris," tandasnya.

Panasnya kondisi internal ini sudah pasti mengganggu persiapan Prancis menghadapi AfselMenyadari hal itu, Presiden Prancis Nicolas Sarkozy pun harus turun tanganDia meminta Menteri Olahraga Roselyn Bachelot untuk membantu mendinginkan suasana.

Bachelot pun mengatur pertemuan dengan Evra, Domenech, dan Presiden FFF Jean Pierre Escalettes tadi malamSayang, hasil pertemuan itu belum dipublikasikan"Yang jelas, Presiden hanya ingin saya tinggal di Afsel dan membantu menyelesaikan masalah," ungkap Bachelot dalam wawancara dengan televisi TFI.

"Masalah ini sangat berkaitan dengan martabat dan kehormatan bangsa PrancisSaya hanya meminta semua pihak untuk bertanggung jawab atas segala yang telah terjadi," lanjutnya.

Wanita berusia 65 tahun itu memastikan bahwa ada pihak yang bakal dijatuhi sanksi atas kekacauan iniNamun, dia tidak menjelaskan siapa yang bakal kena sanksi"Belum waktunya bicara soal sanksiTapi memang pasti akan ada yang menanggung konsekuensiDalam waktu dekat akan saya buka ke publik," janji politisi Partai UMP itu(na/ito/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Butuh Keajaiban ke Babak 16 Besar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler