Presiden Ungkap Dua Kunci Utama Pembangunan SDM

Rabu, 21 November 2018 – 17:58 WIB
Presiden Jokowi (kiri). Foto: Instagram jokowi

jpnn.com, BOGOR - Pemerintahan Joko Widodo - Jusuf Kalla sedang fokus pada pembangunan dan investasi di bidang sumber daya manusia (SDM). Program ini merupakan tahapan besar kedua setelah percepatan infrastruktur dalam empat tahun terakhir.

Dalam rapat terbatas tentang pembangunan SDM untuk akselerasi pembangunan ekonomi, Presiden yang beken disapa dengan panggilan Jokowi mengungkap dua kunci utama dalam membangun SDM.

BACA JUGA: Baiq Nuril Mau Perjuangkan Perempuan agar Tak Dilecehkan

“Kita harus bisa menjadikan 260 juta penduduk Indonesia sebagai sebuah kekuatan besar negara kita. Bukan hanya untuk mendukung akselerasi pertumbuhan ekonomi, tetapi juga untuk mengejar kesejahteraan, mengejar kemajuan bersama," kata Jokowi saat membuka rapat tersebut di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat pada Rabu (21/11).

Untuk memuluskan pembangunan SDM ini, lanjut Kepala Negara, ada dua kunci utamanya. Pertama, perbaikan sistem pendidikan, terutama melalui revitalisasi pendidikan vokasi yang disesuaikan dengan kebutuhan industri dan perkembangan teknologi.

BACA JUGA: Jokowi Dorong Baiq Nuril Ajukan Grasi, Fadli Zon Merasa Malu

"Dalam empat tahun terakhir kita telah memulai langkah perombakan dan perbaikan dalam sistem pendidikan vokasi kita. Tetapi saya kira kita belum secara penuh melakukan perombakan besar-besaran," katanya.

Di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), perombakan dilakukan lewat penyesuaian kurikulum maupun penataan kompetensi. Termasuk untuk para guru yang sudah berjalan.

BACA JUGA: Pujian Presiden Jokowi untuk 106 Tahun Kiprah Muhammadiyah

“Tapi sekali lagi ini memerlukan sebuah perombakan yang besar dan kita minta mulai tahun depan betul-betul dilakukan besar-besaran,” tegasnya.

Kunci kedua adalah peningkatan keterampilan pencari kerja maupun pekerja melalui pelatihan vokasi dan program sertifikasi. Mulai 2019, Jokowi meminta hal ini dilakukan secara besar-besaran. Misalnya yang telah dijalankan Kementerian PUPR lewat program sertifikasi untuk para pekerja dengan melibatkan dunia usaha maupun sektor pendidikan. Namun jumlahnya masih relatif kecil. Ke depan, Jokowi meminta lebih dimasifkan.

“Termasuk melibatkan pesantren-pesantren. Sehingga kita harapkan para santri bukan hanya mendapatkan pendidikan agama tetapi juga bekal keterampilan," tandasnya.(fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Alasan ICJR Minta Jokowi Beri Amnesti untuk Baiq Nuril


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler