jpnn.com - JAKARTA - Ketua DPP Partai Golkar hasil Musyawarah Nasional Ancol, Priyo Budi Santoso menawarkan solusi pengisian ketua DPR pasca ditinggalkan Setya Novanto sebagai hukuman Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) terkait skandal Papa Minta Saham.
Priyo menegaskan, bila kubu DPP Partai Golkar hasil Munas Bali tidak mau duduk satu meja membicarakan siapa yang akan ditunjuk menjadi ketua DPR, maka pihaknya setuju kocok ulang atau mengembalikan posisi pimpinan dewan pada PDIP sebagai partai pemenang pemilu.
BACA JUGA: Etdahh! Banyak PNS, TNI dan Polri Terlibat Terorisme
"Kalau tidak bisa selesai dengan baik, Golkar akan dualisme. Kalau kocok ulang berdasarkan perolehan pemenang pemilu kami akan siap, kembali ke tradisi lama. Ya sudah kalau memang itu. Kami mempersilakan (revisi UU MD3)," kata Priyo Budi di gedung DPR Jakarta, Senin (21/12).
Sebelumnya DPP Golkar pimpinan Aburizal Bakrie (Ical) melalui fraksinya di DPR telah mengirimkan nama Ade Komarudin (Akom) untuk mengisi kekosongan jabatan pimpinan dewan yang ditinggalkan Setya Novanto. Surat tersebut sudah dibacakan di sidang paripurna dewan.
BACA JUGA: Awas! Teroris Sudah Rakit Bom untuk Konser Besar saat Natal
Namun, kubu partai beringin pimpinan Agung Laksono mengklaim berhak mengajukan pengganti Novanto, karena SK kepengurusan mereka belum dicabut oleh Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly. Nama yang diusulkan Agung Cs adalah ketua fraksinya Agus Gumiwang Kartasasmita. (fat/jpnn)
BACA JUGA: Penunjukan Akom Disoal Golkar Ancol
BACA ARTIKEL LAINNYA... Teroris Rancang Aksi Bulan Ini
Redaktur : Tim Redaksi