Produk UKM Indonesia Mampu Saingi Produk Asing

Selasa, 25 November 2008 – 16:42 WIB
JAKARTA - Produk koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Indonesia dinilai tetap berdaya saing tinggi di pasar internasionalHal ini dikarenakan produk UKM dalam negeri kaya akan disain dan bahan baku yang berkaitan dengan kearifan budaya lokal

BACA JUGA: Dampak Krisis, 22 Ribu Pekerja Terancam PHK



"Kita mempunyai kekayaan budaya, disain, bahan baku yang kalau dikombinasikan ada kooperatif advantagenya," kata Deputi Menteri Negara Koperasi dan UKM Bidang Pemasaran dan Jaringan Usaha, Ikhwan Asrin, Selasa (25/11).

Lebih lanjut ia mencontohkan, produk rotan UKM Indonesia berbeda dengan produk serupa dari Filipina terutama dalam hal desain, di mana hasil UKM Indonesia mengkombinasikan rotan dengan kulit sehingga jauh lebih menarik
"Kita harus mempertahankan daya saing produk UKM kalau tidak negara lain akan merebut pasar kita

BACA JUGA: 10 Sektor Dapat Insentif Fiskal

Itu tidak bisa dipungkiri apalagi pada saat krisis finansial global di mana permintaan dari luar memang menurun," tambahnya.

Oleh karena itu, ia meminta kepada pelaku UKM untuk terus mengembangkan inovasi dan kreativitas dalam menghasilkan produk termasuk dalam penyajian desain
Sementara itu terkait dengan krisis finansial global, pihaknya saat ini telah menerima beberapa keluhan menyangkut semakin turunnya permintaan produk UKM dari luar negeri

BACA JUGA: Uji Tuntas BUMI Dekati Final

"Di Jawa Tengah, UKM tekstil mengalami penurunan permintaan dari luar negeri," ungkapnya.

Pihak pemerintah dalam hal ini akan menerapkan beberapa aturan untuk melindungi dan mengkondusifkan iklim usaha di Tanah Air terkait resesi global"Kami akan mengupayakan bagaimana agar akses pembiayaan semakin mudah dan bagaimana agar orang yang mau usaha tidak direpotkan dengan izin," ujarnya.

Untuk diketahui pihak Kemenkop sendiri akan semakin gencar mengkampanyekan penggunaan produk dalam negeriPihaknya juga akan melipatgandakan dana promosi produk dalam negeri dari semula pada 2008 sebesar Rp 23 miliar meningkat menjadi Rp 71,5 miliar pada 2009.(rie/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Industri Asuransi Optimistis Sambut 2009


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler