Produksi Batu Bara Diprediksi Menurun

Selasa, 30 Juli 2019 – 10:43 WIB
Kapal pengangkut batu bara melintasi di Sungai Mahakam, Samarinda. Foto: RAMA SIHOTANG/KALTIM POST/JPNN.com

jpnn.com, SAMARINDA - Kepala Tim Advisory Ekonomi dan Keuangan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw-BI) Kalimantan Timur Harry Aginta memprediksi produksi batu bara pada triwulan kedua 2019 akan lebih rendah.

Dari sisi pertambangan migas, natural declining blok migas Kaltim diperkirakan masih menjadi penyebab utama perlambatan.

BACA JUGA: Suci Nur Melahirkan di Toilet Rumah Sakit, Panik, Astagaaaaa

“Namun, rencana investasi dalam bentuk pengeboran sumur baru yang dilakukan pengelola blok migas mulai memberi dampak walaupun belum signifikan terhadap kinerja lifting migas triwulan II,” ungkapnya, Minggu (28/7).

BACA JUGA: 3 Daerah Belum Garap Potensi Tambang Batu Bara

BACA JUGA: Kinerja Perbankan Syariah Melambat

Pergerakan harga komoditas internasional diperkirakan masih melanjutkan tren perlambatan.

Meski demikian, permintaan batu bara di pasar internasional diyakini masih cukup tinggi, terutama dari India.

BACA JUGA: Kakek Sontoloyo Selalu Merekam Aksinya saat Gituin 2 Keponakannya

Dengan demikian, masih ada kemungkinan produksi batu bara akan lebih baik pada triwulan berikutnya.

“Pada triwulan pertama tahun ini, kinerja pertambangan mengalami akselerasi luar biasa yang menyebabkan ekonomi Kaltim tumbuh 5,36 persen,” ujarnya.

Dia menjelaskan, pertumbuhan lapangan usaha pertambangan triwulan I 2019 tercatat sebesar 7,19 persen (yoy).

Angka itu lebih tinggi dibandingkan triwulan IV 2018 yang tumbuh 6,84 persen (yoy).

Dengan pangsa sebesar 46,25 persen, lapangan usaha pertambangan memberikan kontribusi andil pertumbuhan sebesar 3,38 persen (yoy) terhadap ekonomi Kaltim pada triwulan I 2019.

Volume ekspor batu bara Kaltim triwulan I tercatat tumbuh sebesar 12,88 persen (yoy).

Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan triwulan IV 2018 yang tumbuh sebesar 10,53 persen (yoy).

“Pada triwulan kedua, produksi bisa melambat akibat curah hujan yang lebih banyak. Secara tahunan, ekonomi Kaltim masih stabil,” pungkasnya. (*/ctr/ndu/k18)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga dan Kredit Melambat


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler