jpnn.com, JAKARTA - Dua pegiat hak asasi manusia (HAM) Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti menyandang status tersangka kasus pencemaran nama baik.
Kedua aktivis itu menjadi tersangka defamasi karena dipolisikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.
BACA JUGA: Ada Lord Luhutâ¦
Mantan menteri koordinator politik, hukum, dan keamanan itu melaporkan Haris dan Fatia pada 22 September 2022. Laporan itu merupakan buntut video bertitel "Ada Lord Luhut di Balik Relasi Ekonomi-Ops Militer Intan Jaya" di YouTube yang menampilkan perbincangan dua aktivis tersebut.
Video tersebut membahas laporan sejumlah organisasi, termasuk KontraS, mengenai para pejabat maupun purnawirawan TNI di balik bisnis pertambangan atau rencana eksploitasi wilayah Intan Jaya, Papua.
BACA JUGA: Luhut Binsar Orang Sibuk, Haris Azhar dan Fatia KontraS Tidak Menghormati Itu
Baik Haris maupun Fatia selaku tersangka sudah menjalani pemeriksaan perdana di Polda Metro Jaya, Senin (21/3). Namun, keduanya tak ditahan.
Status tersangka tak membuat Haris maupun Fatia ciut nyali. Keduanya justru menantang Luhut buka-bukaan di pengadilan.
BACA JUGA: Haris Azhar: Kami Bisa Dipenjara, tetapi Kebenaran, Tidak
Lantas, siapakan Haris dan Fatia? Berikut ini sedikit gambaran tentang profil keduanya;
Haris Azhar
Pendiri Lokataru Foundation ini lahir di Jakarta pada 10 Juli 1975. Ayahnya berprofesi pedagang, sedangkan ibunya adalah perempuan yang mengurus rumah tangga.
Haris merupakan tamatan Fakultas Hukum Universitas Trisakti. Pada masa reformasi 1997-1998, dia aktif mengadakan kegiatan yang berkaitan dengan isu-isu HAM serta ikut dalam demonstrasi menuntut pengunduran diri Presiden Soeharto.
Pada 1999, Haris bergabung dengan Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS). Penyandang gelar magister dari University of Essex, Inggris, itu pernah dipercaya menjadi koordinator KontraS periode 2010 hingga 2016.
Haris terkenal sebagai aktivis yang kerap terjun langsung mendampingi korban kasus pelanggaran HAM. Kliennya dari berbagai kalangan, termasuk pengamat politik Rocky Gerung saat terlibat sengketa dengan pengembang kakap PT Sentul City.
Fatia Maulidiyanti
Saat ini Fatia lebih dikenal sebagai koordinator KontraS. Penyandang gelar sarjana ilmu politik (S.IP) merupakan lulusan Jurusan Ilmu Hubungan Internasional (HU) Universitas Katolik Parahyangan.
Fatia bisa dibilang sebagai junior Haris di KontraS. Dia alumnnus Sekolah Hak Asasi Manusia (SeHAMA) KontraS pada 2014.
Rapat Anggota KontraS pada 29 Juni 2020 memutuskan Fatia menjadi koordinator di lembaga nirlaba yang dirintis Munir Said Thalib itu. Sebelumnya, Fatia merupakan kepala Divisi Advokasi Internasional KontraS.(cr3/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Haris Azhar vs Luhut, Begini Hasil Pemeriksaan di Polda Metro Jaya
Redaktur : Antoni
Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama