JAKARTA --Koalisi Pendidikan menilai program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang dilancarkan Kementerian Pendidikan Nasional belum berhasilSoalnya, meskipun ada BOS, orang tua siswa masih mengeluarkan duit banyak untuk menyekolahkan anaknya.
“Jumlah BOS yang dialokasikan tahun ini kecil
BACA JUGA: Kemdiknas Godok Formula Baru Standarisasi UN
Hanya sekitar 30 persen dari total unit cost yang diperlukan siswa pendidikan dasar,” ungkap Jumono, dari Koalisi Pendidikan saat diskusi Setahun Mendiknas, di Wisma Kodel, Jakarta, Kamis (21/10).Menurutnya, Mendiknas Muhammad Nuh selama ini selalu mengklaim bahwa program BOS telah berhasil
BACA JUGA: DPR Tolak Pelimpahan Kewenangan Standarisasi UN
“Kami banyak mendapat laporan orang tua siswa yang mengeluh karena pungutan sekolah,” ujar Jumono.Berdasarkan hasil penelitian Balitbang Kemdiknas, kata dia, unit cost (kebutuhan biaya) untuk siswa SD mencapai Rp1,7 juta per siswa per tahun
BACA JUGA: Sinetron Rusak Bahasa Anak
Untuk unit cost tingkat SMP, Balitbang memperkirakan sebesar Rp2,7 juta per siswa per tahunTetapi jumlah dana BOS yang diberikan khusus untuk siswa cuma Rp575.000 per siswa per tahun.“Jadi, tujuan BOS untuk meringankan beban orang tua masih belum terwujud,” katanyaIni belum lagi jika memperhitungkan dana BOS yang dikorupsi oleh oknumAkibat kondisi yang demikian, orang miskin masih sulit untuk mengakses pendidikan dasar.
Kebijakan Kemdiknas lain yang dinilai kurang sesuai kebutuhan adalah program Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI)Program ini berbiaya tinggi dan membuat sekolah-sekolah berlomba untuk meningkatkan statusnya dari yang reguler menjadi standar nasional dan kemudian RSBIKondisi ini berdampak pada membengkaknya pungutan sekolahUntuk bisa masuk sekolah berlabel RSBI, orang tua bahkan harus merogoh kocek lebih dari Rp35 juta.(rnl/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemdiknas Siap Gelar Festival Bahasa dan Sastra
Redaktur : Tim Redaksi