Sinetron Rusak Bahasa Anak

Rabu, 20 Oktober 2010 – 22:52 WIB

JAKARTA --Perkembangan industri film dan sinetron di Indonesia dinilai tidak lagi memperhatikan tata cara penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benarKoordinator Intern Pusat Bahasa Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas), Yeyen Maryani menilai bahwa bahasa yang digunakan di dalam film dan sinetron dapat memberikan pengaruh negatif dalam perkembangan dan pembentukan karakter berbahasa pada anak-anak.

"Ini sangat berbahaya sekali

BACA JUGA: Kemdiknas Siap Gelar Festival Bahasa dan Sastra

Anak-anak sebenarnya harus dibiasakan untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
Namun, ternyata industri film dan sinetron kurang mendukung," ungkapnya ketika ditemui di Pusat Bahasa, Rawamangun, Jakarta, Rabu (20/10).

Yenny menjelaskan, masalah ini sebenarnya sudah dikomunikasikan dengan pihak lembaga sensor film dan juga para pelaku industri film dan sinetron

BACA JUGA: Rumit, Regulasi RSBI Molor

Bahkan, lanjut Yenny, di lembaga sensor film juga ada utusan dari pihak Pusat Bahasa yang bertugas untuk melakukan sensor bahasa
Tetapi dalam kenyataanya, pelaku industri film justru kerap kali menolak dan merasa keberatan jika pihaknya memotong adegan ataupun bahasa yang terdapat di salah satu film dengan alasan akan mempengaruhi isi cerita film tersebut.

"Ini yang sulit bagi kami untuk membiasakan masyarakat Indonesia menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar

BACA JUGA: Sodorkan Tiga Opsi Solusi

Kami juga tidak berharap seluruh tayangan televisi menggunakan bahasa baku, tetapi setidaknya menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, itu sajaNamun sangat disayangkan jika pelaku industri film sendiri tidak mendukung hal ini," paparnya.

Dengan demikian, langkah awal yang diambil untuk membiasakan masyarakat agar menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah menggalakkan gerakan cinta bahasa indonesia"Sosialisasi penggunaan bahasa indonesia ini harus ditingkatkanKarena ke depannya juga bertujuan untuk memperbaiki perkembangan berbahasa anak-anak Indonesia sendiri," tegasnya.

Lantas, bagaimana dengan keberadaan dan perkembangan "bahasa gaul" di masyarakat dan anak remaja? Menjawab hal ini, Yenny mengakui turut mempengaruhi eksistensi bahasa Indonesia sendiri"Tetapi bahasa gaul sebagian besar digunakan oleh para remaja, maka tidak terlalu dikhawatirkanMereka (para remaja) tentunya akan tetap menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar di lingkungan sekolah dan forum resmi yang berhubungan dengan pendidikan," katanya(cha/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PTN Berpotensi Terbitkan Rekening Liar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler