Program Limar Terangi 6000 Rumah di Kaltim

Senin, 16 Februari 2009 – 21:58 WIB

JAKARTA - Pada akhir tahun 2009 nanti dipastikan terdapat 6.000 unit rumah di Kaltim yang bakal menikmati pelayanan listrikPelayanan ini melalui program pengadaan listrik mandiri rakyat (Limar)  yang dibiayai melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) PLN dengan dukungan anggaran dari Pemprov Kaltim.

”Program ini diharapkan bisa membantu warga Kaltim terutama di kawasan terpencil, karena pembangkit terbatas untuk tahun ini baru 6.000 rumah,” kata Dirut PLN, Fahmi Mochtar setelah penandatanganan nota kesepahaman antara Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak, Dirut PLN Fahmi Mochtar dan Ketua Dekopin Adi Sasono, di Jakarta (16/2).

Rencananya, setiap rumah akan memiliki lima titik lampu dengan tenaga listrik yang berasal dari pembangkit listrik tenaga surya (PLTS)

BACA JUGA: Depdagri Kaji Persoalan Pilwabup Dompu

Dengan teknologi ini, lanjut Fahmi, dibutuhkan dana sebesar Rp275 juta untuk 100 rumah
sementara itu pada program PLTS sebelumnya dibutuhkan Rp450 juta untuk 100 rumah yang dikelola secara individual

BACA JUGA: Plt Bupati Lombok Barat Dilarang Keras Lakukan Mutasi

”Dengan perbandingan harga itulah, bersama Pemprov Kaltim, dan Dekopin kita mencoba melakukan pola kerjasama itu untuk memenuhi kebutuhan dasar lsitrik  bagi masyarakat,” tambah Fahmi.

Fahmi menambahkan, dari pola kerjasama Limar ini sasarannya 6000 rumah atau kepala keluarga
”Dengan anggaran daerah sasaran 5.000 rumah, dari anggaran CSR PT PLN 1.000, secara keseluruhan ada 6.000 rumah yang bisa menikmati energi listrik hingga ke kawasan terpencil,” tambahnya.

Selama ini, kata Fahmi PLN selalu membangun pembangkit listrik berdasarkan permintaan, seharusnya dilakukan sesuai dengan perkembangan kebutuhan ke depan sehingga tidak tertinggal dan menyebabkan krisis listrik di sejumlah daerah

BACA JUGA: Soal Sumut, Polisi Jangan Asal Garuk

Dengan adanya tawaran dari Kaltim untuk bekerjasama dalam pembangunan pembangkit listrik, pihak PLN menyambut baik, karena menjadi salah satu jalan keluar untuk percepatan mengatasi krisisi listrik di daerah”Kaltim merupakan  daerah pertama yang menawarkan kerjasama dalam penanggulangan krisis listrik dan diharapkan disusul dari daerah lain,” harap Fahmi.

Hal senada juga disampaikan Ketua Dekopin Adi SasonoMenurutnya, dengan kemajuan teknologi PLTS ini diharapkan bisa membantu masyarakat luas karena harga lebih murah dan dapat dikelola langsung oleh masyarakat”Program Limar PLTS dapat menerangi masing-masing 100 unit rumah dalam satu alat isi baterai sehingga setiap rumah tidak perlu memiliki satu rangkaian PLTS yang membutuhkan biaya lebih mahal,” katanya.

Dengan satu sistem pengisian energi matahari itulah, maka diperlukan satu lembaga atau badan desa berupa koperasi yang akan mengelola program PLTS itu, sehingga pemeliharaannya diserahkan masyarakat secara langsung melalui koperasi”Inilah gunanya mengapa koperasi dilibatkan dalam program Limar, sehingga ada rasa memiliki yang cukup besar untuk kepentingan bersama,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Gubenur Kaltim Awang Faroek Ishak mengakui bahwa hingga kini Kaltim masih mengalami krisis listrik"Hal itu sangat ironis jika melihat sumber daya alam Kaltim berupa batu bara dan Migas cukup besarJika melihat sumber daya alam, khususnya batu bara dan migas, seharusnya kita tidak kekurangan listrik, karena dengan sumber daya alam itu mampu membangun pembangkit listrik sesuai dengan kebutuhan,” ujarnya.

Namun, kenyataannya Kaltim justru mengalami krisis listrik sehingga terjadi pemadaman secara bergilirHal itu terjadi karena sebagian pembangkit listrik di Kaltim sudah berusia tua dan menggunakan bahan bakar minyakMelihat kondisi itu, Kaltim menawarkan kerjasama dengan PLN untuk memanfaatkan potensi berupa batu bara dan gas sebagai bahan bakar untuk membangun pembangkit listrik.

Selain itu juga ditawarkan untuk membangun pembangkit listrik melalui patungan sebagian dana CSR perusahaan pertambangan dan dana pemerintah kabupaten/kota sehingga krisis listrik dapat segera diatasi”Kita akan selalu bekerjasama dengan PLN yang sudah memiliki jaringan cukup baik, sehingga cukup menambah pembangkit sesuai dengan kebutuhan Kaltim saat ini hingga beberapa puluh tahun ke depan,” imbuh Awang(rie/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Timteng Tertarik Pariwisata NTB


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler