Proyek PLTA Asahan 3 Mulai Digarap

Jumat, 28 Januari 2011 – 18:05 WIB

JAKARTA -- Pembangunan proyek Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA) Asahan 3 dengan kapasitas terpasang 2 x 87 MW mulai dikerjakan pada pekan terakhir Januari iniPembangunan PLTA yang terletak di Kabupaten Asahan dan Kabupaten Tobasa Sumatera Utara ini,  ditandai dengan peletakan batu pertama (ground breaking) pembangunan akses jalan (access road) dan base camp  oleh Direktur Utama PT PLN (Persero) Dahlan Iskan bersama Bupati Tobasa, Jum’at (28/1), di Dusun Batu Mamak

BACA JUGA: Diduga Ada Legislator Ikut IPO Garuda



Turut hadir dalam acara tersebut, Bupati Kabupaten Tobasa dan Wakil Bupati Kabupaten asahan.  Pembangunan access road dan base camp ini merupakan tahapan awal dari rangkaian panjang pengerjaan proyek PLTA Asahan 3.

Direktur Utama PT PLN (Persero) Dahlan Iskan, dalam sambutannya menyatakan, proyek PLTA Asahan 3 ini diperkirakan akan menelan biaya investasi sebesar Rp
2,2 triliun

BACA JUGA: Perkuat Pasokan Listrik, PLN Pindahkan 7 Pembangkit ke Riau



“Oleh sebab itu, PLN berharap semua pihak dapat memberikan dukungan penuh pada pembangunan PLTA ini
Sebab proyek ini tidak boleh ditunda-tunda lagi agar bisa mengantisipasi kebutuhan listrik di Sumatera Utara pada 2014 nanti, mengingat pasokan daya yang tersedia saat ini masih pas-pasan

BACA JUGA: Maret, PLN Mulai Operasikan PLTU Suralaya

Jika proyek pembangkit listrik ini terlambat, maka Provinsi Sumut bisa kembali mengalami krisis daya," kata Dahlan.

Saat ini, pasokan daya untuk Sistim Sumatera Utara sebesar 1.447 M, sedangkan kebutuhan pasokan disaat beban puncak (peak load) 1.339 MW.

Terkait dengan proyek ini, pada  pekan pertama Juni 2010 Dahlan Iskan, telah menandatangani contract agreement dengan Nippon Koei, Ltd untuk engineering services pembangunan proyek PLTA Asahan 3Dalam pembangunan proyek tersebut, Nippon Koei akan bekerjasama dengan konsultan dalam negeri, diantaranya  PT Connusa Energindo, PT Kwarsa Hexagon, PT Arkonin Engineering Manggala Pratama, PT Tata Guna Patria dan PT Jaya CMUntuk membiayai proyek ini, PLN telah mendapatkan jaminan pinjaman dari Investor sehingga diperlukan upaya percepatan untuk segera membangun PLTA tersebut.

Proyek ini ditargetkan selesai dibangun dan mulai beroperasi komersial pada tahun 2014Kehadiran PLTA Asahan 3, sesungguhnya mempunyai peran yang strategis dalam mendukung ketersediaan pasokan listrik bagi masyarakat Sumatera Utara, beberapa diantaranya, pertama, PLN memperkirakan dengan tingkat pertumbuhan ekonomi dan konsumsi listrik di Sumatera Utara yang relatif tinggi, maka kehadiran PLTA Asahan  3 menjadi solusi masalah kelistrikan di Sumatera Utara, sehingga kebutuhan pasokan listrik di masa mendatang dapat tercukupi dengan baik.

Kedua, sekarang ini sistim kelistrikan untuk wilayah Sumatera Bagian Utara, dipasok dari sejumlah pembangkit yang telah tersedia dengan realisasi daya mampu rata-rata sekitar 1.517 MWSementara itu, kondisi beban puncak (peak load) pada sistim kelistrikan yang sama sebesar 1.365 MW.  Dengan cadangan daya yang sangat terbatas ini, diperkirakan tak akan mampu menghindari terjadinya pemadaman jika salah satu pembangkit utama menjalani pemeliharaan, sehingga dibutuhkan upaya untuk lebih memperbesar cadangan daya dengan menambah pembangkit listrik baru.

Ketiga, PLTA Asahan 3 memberikan kontribusi yang signifikan bagi PLN untuk melakukan efisiensi dengan  menekan biaya pokok produksi listrik di wilayah ini, mengingat listrik yang dihasilkan dari PLTA memiliki biaya produksi yang jauh lebih rendah ketimbang jenis pembangkit lainnya

Dengan peran strategis seperti itu, PLN sangat mengharapkan dukungan dari semua fihak, khususnya Pemerintah Daerah Propinsi Sumatra Utara beserta seluruh jajarannya agar pengerjaan proyek PLTA Asahan 3 dapat berjalan sesuai rencana yang telah ditetapkan"Sehingga nantinya dengan kapasitas terpasang 2 x 87 MW, PLTA Asahan 3 dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi sistim kelistrikan di wilayah Sumatera UtaraDengan semakin membaiknya sistim kelistrikan di Sumatera Utara, maka akan dapat memberikan dampak positip pada terciptanya iklim usaha yang lebih baik, sekaligus mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi masyarakat di Sumatera Utara," paparnya(*/sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Industri Baja Perlu SNI


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler