jpnn.com - JAKARTA--Proyek sejuta rumah yang dicanangkan pemerintah harus jelas lokasi dan peruntukkannya. Pasalnya, banyak rumah yang dibangun pemerintah namun tidak ditempati masyarakat karena lokasinya jauh dari jangkauan transportasi.
"Program sejuta rumah ini sangat bagus. Namun, lokasinya harus jelas dan aksesnya mudah. Jangan sampai dana triliunan rupiah hanya mubazir karena masyarakat enggan tinggali. Apalagi di tengah daya beli masyarakat yang menurun," kata Budi Wiyono, anggota Komisi V DPR, saat raker dengan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di Senayan, Rabu (2/9).
BACA JUGA: AS Dukung Program Pembangkit Listrik 35 Ribu MW
Dia menyontohkan rumah rusun maupun rusunami yang kosong tak berpenghuni. Lantaran aksesnya sulit dijangkau.
"Proyek sejuta rumah sangat baik dalam mengurangi backlog. Namun kalau tidak jelas peruntukkannya sama saja. Pemerintah juga perlu memikirkan rumah untuk nelayan yang hidupnya rata-rata di bawah standar sejahtera," tandasnya.
BACA JUGA: INDEF Minta Kucuran APBN ke Daerah Dievaluasi
Dalam pemaparannya, Menteri PUPR menyebutkan penyerapan anggaran Rp 38,9 triliun hingga 2 September 2015.
Terdiri dari Ditjen Bina Marga Rp 19,6 triliun, Ditjen Sumber Daya Air Rp 11,2 triliun, Ditjen Cipta Karya Rp 6,2 Triliun, dan Ditjen Penyediaan Perumahan Rp 1,05 triliun. (esy/jpnn)
BACA JUGA: Ekonomi Melambat, LKPP Diminta Percepat Proses Pengadaan Barang dan Jasa
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sudah Banyak Importir Tekor
Redaktur : Tim Redaksi