jpnn.com, MEDAN - Laga PSMS Medan vs Persebaya Surabaya akan berlangsung malam nanti di Stadion Teladan, Medan (siaran langsung Indosiar pukul 18.30 WIB).
Bagi Pelatih Persebaya Surabaya Djadjang Nurdjaman, laga ini bakal menjadi sesuatu yang unik. Dia punya kenangan manis bersama PSMS Medan. Dialah yang membawa Ayam Kinantan –julukan PSMS– promosi di Liga 1 musim ini. Ternyata, ketika di level teratas, performa tim jeblok dan Djadjang tersingkir dari kursi pelatih.
BACA JUGA: Djanur: Tidak Mungkin Saya Melacurkan Diri untuk PSMS
Meski begitu, pria yang disapa Djanur tersebut tidak datang untuk bernostalgia ataupun membawa dendam. Pelatih asal Majalengka itu hanya inginkan kemenangan.
Kebetulan, selain karena tren performa Green Force sedang dahsyat, dia juga paham betul dengan skuad PSMS. ”Tim ini (PSMS) mayoritas saya yang bentuk,” kata pelatih 54 tahun itu.
BACA JUGA: Gerah Disalahkan Peter Butler, Djanur Beri Komentar Menohok
Selain itu, fans PSMS juga masih sayang kepada Djanur. Terbukti, setelah melakoni sesi jajal lapangan di Stadion Teladan, Medan, kemarin sore, Djanur masih diburu fans PSMS untuk diajak foto bersama.
Meski begitu, Djanur menepikan segala nostalgia. ”(Tugas) Saya sudah cukup dengan menaikkan PSMS ke Liga 1,” tambah Djanur. Karena itu, dia meminta anak asuhnya tak sungkan dan habis-habisan meraih tiga poin. Meski dia sadar kekalahan akan membawa mantan timnya makin tenggelam di dasar klasemen.
BACA JUGA: Butler Sebut PSMS Lebih Baik Dibanding Saat Ditangani Djanur
”Perpindahan klub bagi pelatih adalah hal yang wajar. Dan, ketika saya membela satu tim, pasti saya mati-matian untuk meraih kemenangan, termasuk lawan PSMS besok (hari ini),” tambah mantan pelatih Persib Bandung itu.
Lagipula, Djanur merasa belum puas dengan hanya finis di posisi keeenam. ”Saya mengincar kemenangan di dua laga sisa. Kami masih bisa finis di posisi ketiga, itu posisi terhormat. Kalau bisa, kenapa nggak dikejar?” terangnya.
Kesempatan kian besar kala bek PSMS Reinaldo Lobo dipastikan absen akibat akumulasi kartu. Padahal, posisinya di lini belakang cukup krusial. Bek asal Brasil itu sudah tampil 25 kali, mencatatkan 78 intersep, dan 88 sapuan. Dia juga sudah membukukan tiga gol. Kondisi yang cukup mengkhawatirkan. Sebab, lini depan Green Force –jululan Persebaya– tengah on fire.
Bayangkan, dalam tujuh laga terkahir, Persebaya sudah mencetak 21 gol. Itu artinya, rata-rata mencetak tiga gol dalam satu laga. Statistik yang membuat Persebaya jadi tim paling produktif dengan torehan 58 gol di Liga 1. Berbanding terbalik dengan PSMS yang merupakan lumbung gol di Liga 1 dengan total kebobolan mencapai 61 gol.
Duet David da Silva dan Osvaldo Haay jelas menjadi ancaman. ”Saya tahu sektor mana yang harus diwaspadai. Lini depan dengan Osvaldo Haay cukup berbahaya. Kalau dia sedang on fire pasti bisa bikin masalah,” kata pelatih PSMS Peter Butler. Apalagi, Persebaya merupakan tim cepat panas. Dari 58 gol yang dicetak, 27 di antaranya terjadi di babak pertama.
Situasi kebalikan di PSMS. Mereka tim yang lambat panas. Terbukti dari 43 gol, hanya 12 di antaranya yang dicetak di babak pertama. Karena itu, kans tertinggal lebih dulu cukup besar. Itu disadari betul oleh Peter Butler. ”Pertahanan kami memang kurang kuat. Itu terjadi musim ini. Tapi, pemain harus kerja keras untuk menghentikan pemain depan Persebaya,” tutur mantan pelatih Persipura Jayapura itu.
Bek Roni Fatahillah juga siap untuk meredam kegarangan lini depan Green Force. Dia sadar bahwa duet Osvaldo dan Da Silva cukup berbahaya. Tapi dia tak gentar. ”Kami sudah ada instruksi dari pelatih. Yang jelas, kami tak ingin berada di bawah. Kami ingin bermain maksimal dan raih poin penuh,” katanya. (gus/ham)
Perkiraan Pemain
PSMS (4-3-3): 20-Abdul Rohim (g); 98-Fredyan Wahyu, 7-Roni Fatahillah, 13-Danie Pratama, 88-Alwi Slamet; 8-Abdul Azis, 93-Alexandros Tanidis, 78-Matsunaga; 21-Frets Butuan, 90-Felipe Martins, 99-Rachmad Hidayat
Pelatih: Peter Butler
Persebaya (4-3-3): 33-Miswar Saputra (g); 29-M. Syaifuddin, 21-Fandry Imbiri, 5-Otavio Dutra, 14-Ruben Sanadi; 12-Rendi Irwan (c), 6-Misbakus Solikin, 27-Fandi Eko Utomo; 41-Irfan Jaya, 17-David da Silva, 20-Osvaldo Haay
Pelatih: Djadjang Nurdjaman
Stadion: Teladan, Medan
Live: Indosiar pukul 18.30 WIB
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ditanya Soal Djanur, Peter Butler Malah Bilang Begini
Redaktur & Reporter : Soetomo