Dirut PTBA Sukrisno mengatakan, rencana akuisisi merupakan strategi untuk meningkatkan angka produksi batu bara di 2010
BACA JUGA: Merpati Terancam Batal Jadi Perintis
"Saat ini, tim kami di Kalimantan sedang melakukan evaluasi," ujarnya di Jakarta akhir pekan lalu.Menurut Sukrisno, dua perusahaan yang akan diakuisisi tersebut, salah satunya memiliki deposit batu bara di atas 100 juta ton, sedangkan perusahaan lainnya memiliki cadangan di bawah 100 juta ton
BACA JUGA: Menneg BUMN: BI Terlambat
"Ini sedang negosiasi, jadi tidak boleh diomongkan," katanya.Terkait pendanaan, Sukrisno mengatakan akan menggunakan kas internal
BACA JUGA: Kebijakan Ekonomi Tidak Tepat, Kesengsaraan Meningkat
Dari angka tersebut, sekitar Rp 1,5 triliun di antaranya akan digunakan untuk ekspansi, termasuk mendanai akuisisi"Apalagi, sampai saat ini PTBA tidak mempunyai utangJadi, soal pendanaan bukan masalah," terangnya.Sukrisno optimistis, jika akuisisi bisa tuntas sebelum tahun ini, maka dua perusahaan tersebut sudah bisa berkontribusi untuk mendorong angka produksi pada 2010"Misalnya IPC (International Prima Coal) yang kami akuisisi pertengahan tahun lalu, sudah langsung bisa berkontribusi hingga 500 ribu ton pada 2008," sebutnya.
Agustus 2008 lalu, PTBA memang mengakuisisi 51 persen saham IPC senilai USD 17,85 jutaPerusahaan tambang di Kalimantan Timur tersebut memiliki deposit 45 juta ton batu bara berkualitas antara 4.800-6.000 kilo kalori (Kcal).
Sementara itu, terkait proyeksi kinerja perseroan di 2009, Sukrisno mengatakan, pihaknya menargetkan produksi batubara di 2009 mencapai 12,7 juta ton atau meningkat 18 persen dibanding produksi 2008 yang sebesar 10,8 juta tonSedangkan pendapatan usaha atau revenue 2009 ditargetkan naik 20-25 persen dibandingkan revenue 2008 yang mencapai Rp 7,22 triliun(owi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pasar Modern Hambat UMKM
Redaktur : Tim Redaksi