jpnn.com, SURABAYA - Sejumlah Pabrik Gula (PG) milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN) Xl mulai akhir Mei lalu sudah memasuki musim giling tebu.
Berbagai upaya telah dilakukan perseroan untuk mencapai target produksi dan menjadikan Jawa Timur sebagai lumbung gula nasional.
BACA JUGA: Land Swap Belum Jelas, Pengusaha Bersiap Impor
Salah satunya yakni mengejar rendemen di atas 8 persen untuk mengubah pola kerja petani di Jawa Timur.
Direktur Utama PTPN XI Muhammad Cholidi mengatakan, untuk mengejar rendemen tinggi, pihaknya sudah mengubah kerja petani terutama pada waktu tebang dan muat angkut ke pabrik.
BACA JUGA: Pupuk Indonesia Terbitkan Obligasi Rp 3,6 Triliun
”Rendemen di atas 8 persen ini memang jadi momok petani. Tetapi kami sudah menjelaskan ke mereka, sabar dan tunggu sampai masa panennya sesuai umurnya,” kata kata Cholidi seperti yang dilansir Radar Surabaya (Jawa Pos Group), Selasa (13/6).
Dikatakan Cholidi, Maret lalu, seluruh CEO Pabrik Gula di Jatim sudah membuat kesepakatan bahwa semua PG hanya akan menerima tebu yang bersih dan berkualitas bagus untuk digiling di pabrik.
BACA JUGA: Mengejutkan, Sidak Tim Gabungan Temukan Kurma Berkutu
Sehingga, petani tidak boleh lagi asalasalan panen, baik dari usia tebu, sampai kebersihan tebu itu sendiri.
Untuk menjamin mutu gula dan kelancaran giling, PTPN XI sudah mempersiapkan proyek revitalisasi di PG Djatiroto dan PG Assembagoes.
Rencana untuk mengaktifkan kembali Pabrik Alkohol dan Spiritus (PASA) Djatiroto sebagai industri ethanol, saat ini telah dilakukan persiapan kelengkapan pengolahan dan prosa ethanol
mengingat lama nonaktif.
”Pembuatan instalasi limbah dan menjajaki pangsa pasarjuga tengah dilakukan hinga saat ini dan diharapkan akhir tahun ini sudah running. PASA Djatiroto mempunyai kapasitas 15 kiloliter per hari,” jelasnya. (han/hen)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Daftar Mobil Honda dan Daihatsu Paling Laris
Redaktur : Tim Redaksi