PTS Khawatirkan Serbuan PT Asing

Senin, 19 Desember 2011 – 21:42 WIB

JAKARTA - Rencana pemerintah tentang internasionalisasi pendidikan tinggi (PT) yang tertuang di dalam Rancangan Undang-Undang (RUU) Pendidikan Tinggi, ternyata membuat kalangan perguruan tinggi swasta (PTS) waswasPasalnya, jika RUU tersebut disahkan maka perguruan tinggi asing (PTA) akan menyerbu masuk ke Indonesia.

Ketua Umum Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Edi Suandi Hamid menilai, internasionalisasi PT dapat mengancam eksistensi PT terutama PTS di dalam negeri

BACA JUGA: Banyak Lembaga Penyelenggara Pendidikan Tolak Akreditasi

Untuk itu perlu diberi batasan tegas, tentang aturan serta peranan PTA tersebut di dalam negeri.

“Dalam penjelasan di RUU itu juga tidak ada pengertian internasionalisasi
Kalau mau masuk pasal apa yang digunakan

BACA JUGA: Pendidikan Non Formal Segera Diakreditasi

Jangan hanya memakai Perpres No 77 tahun 2007 yang memang sangat liberal,” terang Edi di dalam Seminar Internasionalisasi Perguruan Tinggi di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (19/12).

Meskipun UNESCO memandang RUU PT dan rencana internasionalisasi PT sebagai hal yang positif, namun APTISI meminta adanya pengaturan yang lebih rinci
Di antaranya, aturan apakah perguruan tinggi asing dapat membuka kampus sendiri atau tetap harus terintegrasi dengan perguruan tinggi lokal.

"Kalau itu tidak dilakukan, maka saya khawatir masuknya perguruan tinggi asing ke Indonesia akan sama dengan bebas masuknya produk-produk dari China ke Indonesia

BACA JUGA: Ratusan Ilmuwan Diminta Pulang ke Tanah Air

Berakhir dengan bangkrutnya perusahaan lokal yang tidak mampu bersaing dengan murahnya produk dari Cina, jangan sampai ada penjajahan dalam pendidikan," terangnya.

Terpisah, Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti) Kemendikbud, Djoko Santoso menyatakan, ada syarat bagi PTA untuk bisa masuk ke IndonesiaSyaratnya antara lain PTA  tidak dapat berdiri sendiri, melainkan harus bekerjasama dengan perguruan setempat dan kurikulumnya sendiri harus mengadopsi pendidikan setempat.

"Terpenting lagi, PTA harus tetap memasukkan sejumlah mata kuliah seperti Bahasa Indonesia dan Pancasila ke dalam kurikulumJuga harus merekrut dosen lokal, dalam komposisi yang belum ditentukan," tegas mantan Rektor ITB tersebut(Cha/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Asah Skill Bahasa Inggris Lewat Koran Masuk Sekolah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler