PTSP Bangun Museum Semen Pertama di Indonesia

Senin, 18 Mei 2009 – 19:35 WIB
JAKARTA - Menyongsong satu abad keberadaan PT Semen Padang (PTSP) di Indonesia, tepatnya 18 Maret 2010 mendatang, pihak direksi perusahaan itu mengaku akan lebih fokus menyusun berbagai program yang berpihak pada aspek kepentingan sosial dan kulturalSalah satu yang akan diwujudkan adalah mendirikan Museum Semen Padang yang terlengkap di kawasan ASEAN.

Dikatakan, persiapan pembangunan museum ini tidak hanya menggunakan berbagai referensi masa lalu

BACA JUGA: CTI Dijamin Tidak Ganggu APBN

Sebuah institusi bertaraf internasional yakni Modern Asian Architechture Network (MAAN), telah digandeng oleh Direksi PTSP untuk menyelenggarakan sebuah workshop yang akan diselenggarakan dari tanggal 27 Juni hingga 7 Juli 2009 mendatang, bertempat di Indarung, Kota Padang, Sumatera Barat.

"Workshop dengan thema 'The Great Padang Cement Factory Revitalization' ini, akan diikuti oleh profesional dan mahasiswa arsitektur dari berbagai universitas regional Asia, guna menampung berbagai gagasan kreatif yang nantinya akan dijadikan acuan dalam merevitalisasi Pabrik Indarung I sebagai Heritage Factory," kata Direktur Utama PTSP, Drs E Irzal Ak MBA, usai penandatanganan MoU workshop dengan Koordinator MAAN Asia Tenggara, DR Johannes Widodo, di Jakarta, Senin (18/5).

Gagasan mendirikan museum semen pertama di Indonesia itu, kata Irzal, merupakan sebagai salah satu bentuk tanggung jawab sosial dan budaya dari manajemen PTSP terhadap lingkungan dan memberikan kontribusi terhadap negeri
"Kita ingin membuktikan bahwa PT Semen Padang dengan segala kemampuannya, secara konsisten komit terhadap tanggung jawab sosial dan budaya yang juga merupakan salah satu modal dasar berkembangnya PT Semen Padang," ujar Irzal, didampingi Direktur Litbang dan Operasi, Ir Tresdi Arma.

Museum ini sendiri, disebut-sebut disiapkan sebagai salah satu institusi internasional dan pertama di Asia

BACA JUGA: DPD Usul Ketua BPK Terima Bintang Mahaputra

"Karena itu, juga akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas umum seperti galeri, perpustakaan, ruang mini theater, meeting space, incubator space dan cafe," imbuh Irzal.

"Fungsi utama dari museum ini sesungguhnya dipersiapkan sebagai pusat dokumentasi dan penelitian ilmiah, khususnya semua hal yang berhubungan dengan semen, pusat penyaluran ilmu untuk umum, pusat penikmatan seni dan perkenalan antar-daerah, bangsa, serta obyek wisata," ungkap Dirut Irzal, sambil menambahkan bahwa museum ini juga akan berfungsi sebagai media pembinaan pendidikan kesenian dan ilmu pengetahuan serta suaka alam dan budaya.

Irzal pun menjelaskan, PT Semen Padang merupakan pabrik semen tertua di Indonesia, yang didirikan 18 Maret 1910 dengan nama NV Nederlandsch Indische Porland Cement Maatschappi (NV NIPCM)
"Menjelang 100 tahun, Semen Padang mencoba membaca kembali sejarah, di mana dahulu bangsa Belanda sebagai pionir industrialisasi di Sumatera, memberikan pengalaman industri kepada Indonesia

BACA JUGA: BPK Masih Ngebet Audit Pajak

Saat ini Semen Padang sudah memasuki pabrik sampai Indarung V," paparnya.

Hadir juga dalam penandatanganan MoU workshop tersebut, antara lain Komisaris Utama PTSP Muzani Syukur, Sekretaris Perusahaan Ir Benny Wendri, berikut Kepala Biro Humas PTSP Daconi(fas/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Laporan Keuangan Pemerintah Kian Buruk


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler