Puisi Alisa Husna Tidak Berbau Politik, Raih Emas

Senin, 25 Februari 2019 – 17:15 WIB
Zahra Maulida Setya Andini, siswi kelas IX SMP Semesta Semarang peraih emas kategori penyanyi solo.Foto: Mesya/JPNN.com

jpnn.com - Siswa – siswi Indonesia unjuk prestasi di Festival Sains dan Budaya (FSB) 2019. Ajang ini merupakan gabungan dua olimpiade, Indonesia Science Project Olympiad (ISPO) dan Olimpiade Seni dan Bahasa Indonesia (OSEBI).

Mesya Mohamad, Tangerang Selatan

BACA JUGA: Oh Bunda Neno, Kok Puisimu Mengancam Tuhan?

MINGGU, 24 Februari, Auditorium Sekolah Kharisma Bangsa dipenuhi ribuan siswa, guru, dan orang tua murid. Mereka berasal dari 25 provinsi.

Hari itu, tidak hanya orang tua dan siswa yang berdebar-debar menanti pengumuman pemenang. Guru-gurunya pun harap-harap cemas. Ada satu keinginan terselip, agar anak didiknya bisa menang dan bisa mengharumkan nama sekolah serta daerah.

BACA JUGA: Festival Sains dan Budaya 2019, Satukan Dua Olimpiade

Ya, pemenang medali emas akan dikirimkan ke luar negeri untuk mengikuti olimpiade tingkat dunia. Tahun ini ada 14 tim yang akan dikirimkan ke Amerika, Brazil, Rumania, Hongkong, dan Thailand.

BACA JUGA: Gus Mis: Puisi Neno Warisman Menunjukkan Nafsu Politik

BACA JUGA: Viral! Ini Puisi yang Disampaikan Neno Warisman saat Acara Malam Munajat 212

Dari sekian peserta peraih medali emas, ada salah satu siswa yang menarik perhatian Presiden ISPO Prof Dr Ir Riri Fitri Sari MSc MM dan Presiden OSEBI Dr Liliana Muliastuti, MPd.

Alisa Husna Parahita. Siswi kelas IV SD Muhammadiyah Nitikan peraih emas kategori menulis puisi. Foto: Mesya/JPNN.com

Namanya Alisa Husna Parahita. Siswi kelas IV SD Muhammadiyah Nitikan, Yogyakarta ini menggondol emas untuk kategori menulis puisi.

Tidak hanya perawakannya yang mungil, suaranya juga kecil hingga membuat heran kedua presiden tersebut.

"Aduh Alisa suaranya imut banget ya sayang," ujar Liliana usai pemberian hadiah kepada para pemenang lomba.

Alisa hanya tersenyum. Namun, saat diminta untuk membawakan puisi karangannya, dengan rasa percaya diri tinggi suaranya lantang menggema. Puisi yang Alisa tuliskan berisi tentang keadaan lingkungan yang semerawut, bencana di mana-mana.

Bocah 11 tahun ini prihatin melihat bumi Indonesia yang penuh dengan musibah, gempa, tsunami, likuifaksi, pencernaan sungai, dan lainnya.

Menariknya, Alisa tidak mendapatkan ide puisinya dari berita-berita media massa. Dia hanya mendengar cerita dari gurunya tentang keadaan bumi Indonesia.

"Aku cuma dengan cerita dari bu guru. Kemudian membayangkannya dan menulisnya dalam sebuah puisi," tutur anak pertama dari dua bersaudara ini.

Alisa sejak kelas I memang sudah senang menulis puisi. Bakat seninya mengalir dari ibunya, Nuning Tri Utami. Tidak hanya jadi ibu, Nuning juga yang jadi guru Alisa. Kebetulan Nuning adalah guru Bahasa Indonesia di SD Muhammadiyah Nitikan.

"Saya lihat bakat seni Alisa menonjol sejak kecil. Waktu kelas I sudah bisa bikin puisi dan bagus isinya. Dari situ saya kasih stimulan agar bakatnya terus terasah," cerita Nuning.

Dia mengaku sudah lama mendengar ajang ISPO dan OSEBI. Namun, baru tahun ini Alisa bisa ikut karena untuk menulis puisi harus kelas IV SD. Nuning tidak menyangka putrinya bisa mendapatkan medali emas dalam olimpiade bergengsi tersebut.

BACA JUGA: Anggap Puisi Neno Dahsyat, Habib Novel Sebut Pemrotesnya Sesat

"Terharu juga enggak nyangka Alisa bisa juara 1, padahal baru kali ini ikut," ucap Nuning.

Saat ini Nuning hanya bisa memberikan support pada Alisa. Alisa yang kelahiran Sleman, 27 Maret 2008 punya cita-cita menjadi guru seni. Baginya guru seni adalah profesi paling mulia karena bisa menanamkan rasa cinta tanah air lewat budaya.

"Aku maunya jadi guru seni. Enggak mau jadi yang lain," ujar Alisa yang langsung diaminkan presiden OSEBI.

Siswa berprestasi lainnya adalah Zahra Maulida Setya Andini. Siswi kelas IX SMP Semesta Semarang ini selalu menjadi langganan medali. Bahkan pada Genius Olympiad di Amerika Serikat pada 2018, Zahra berhasil menggondol Grand Gold untuk kategori penyanyi solo.

Anehnya, Zahra yang beberapa kali ikut Indonesian Idol tidak pernah lolos. "Sudah beberapa kali ikut Indonesian Idol tapi enggak pernah lolos tapi enggak apa-apa. Cita-cita saya bukan jadi penyanyi tapi mau jadi polwan. Biar citra polwan enggak serem lagi," ucapnya sambil tersenyum. (esy/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ribuan Siswa Bakal Ikut Festival Sains dan Budaya 2019


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler