Pulang Gali Kubur untuk Kakak, Tewas Kecelakaan

Selasa, 14 Januari 2014 – 10:06 WIB

jpnn.com - MANADO - Nasib naas dialami Vence Diawang (51), warga Kelurahan Tongkaina Kecamatan Bunaken. Kembali dari menggali kubur untuk kakaknya yang meninggal, Vence menjemput ajal.

Ayah empat orang anak ini, Senin (13/1) kemarin, tewas setelah mobil yang ia tumpangi, menabrak pohon  di ruas jalan Manado-Tongkaina, tepatnya di lingkungan I Kelurahan Tongkaina Kecamatan Bunaken, Manado.

BACA JUGA: Bayi Tertukar, Lima Perawat Disanksi

Kejadiannya berawal ketika korban bersama 12 orang kerabatnya, pergi menggali kubur untuk kakaknya Vince Diawang yang meninggal dunia. Jenasah kakaknya sendiri disemayamkan di Kelurahan Molas Lingkungan V Kecamatan Bunaken (kampung Cempaka). Rencananya  jenazah Vince akan dikebumikan di kampung halaman, Kelurahan Tongkaina.

Vence pun bersama kerabatnya yang lain (11 orang), pergi ke Tongkaina untuk menggali kubur.  Vence dan 11 orang lainnya itu, menumpang mobil Daihatsu Grand Max pick up putih bernomor polisi DB 8046 AJ.

BACA JUGA: Jadi Pegawai Kontrak, Honorer Berseragam Hitam Putih

"Tidak ada perasaan apa-apa ketika pergi dari rumah," kata Ferdinan Masoara (28), salah satu korban.   

Menurut Ferdinan, mereka pergi sejak pagi hari. Sebelum pergi, mereka sempat membuat tenda atau bangsal duka di rumah duka.  Setelah itu mereka pergi dan tiba di lokasi pekuburan umum di Kelurahan Tongkaina.

BACA JUGA: Empat Truk Penambang Diterjang Banjir Lahar Dingin

Mereka menggali kubur sampai sore. Setelah kubur sudah siap, sekira pukul 16.00 Wita, Vence dan kerabatnya naik lagi di mobil untuk kembali ke Molas.

Simon Hariman (36), pengemudi Daihatsu Grand Max, melaju meninggalkan Tongkaina. Kecepatan kendaraan cukup tinggi. Baru sekira 5 menit dari lokasi pekuburan, Simon Hariman, yang diduga sudah berada dalam pengaruh miras, tidak bisa kendalikan kendaraannya.  

Ketika memasuki tikungan (sekira 500 meter dari Tongkaina), mobil oleng ke kanan. Simon yang panik saat itu melakukan pengereman mendadak, yang membuat mobil terseret sejauh 18 meter.

"Karena mobil melaju terlalu cepat, mobil tersebut terseret hingga keluar ke kanan bahu jalan," cerita Ferdinan.

Ferdinan bersama delapan penumpang lainnya yang duduk di belakang mobil pick up itu, terlempar ke jalan. Sementara tiga orang yang duduk di depan (termasuk sopir), tetap berada di dalam mobil. Mobil itu sendiri terus terseret sampai menabrak pohon. Karena tabrakan yang keras, mobil berputar kembali menghadap Tongkaina.

Di antara sembilan penumpang yang terlempar ke jalan, ada Vence Diawang. Sialnya Vence tertimpa mobil ketika mobil sudah kembali menghadap Tongkaina. Vence pun meninggal akibat luka parah di bagian kepala.  Alisnya sobek dan badannya diduga remuk karena tertimpa mobil.  

Tiga yang duduk di depan yakni sopir Simon Hariman (36), Michael Owen Hariman (11), dan Noval Lumabi (16), luka  kritis. Ketiganya dirujuk di RSUP Prof Kandouw Malalayang.

Sementara Petrus Tatanda (49), George Lamuda (38), Philipus Hardiman (56), Ferdi Hardiman (28), Reki Diawang (16), dan Hans Rco (60) mengalami luka serius. Ferdinan Masoara (28) dan Nus Firasat (40) hanya luka ringan. Mereka dirawat di RS Sity Mariam Tuminting. (ctr-02)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jelang Panjang Jimat, Keraton Makin Sibuk


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler