"Mulanya kepala pusing
BACA JUGA: Bolos, 56 PNS Terjaring Operasi GDN
Saya kira karena kondisi tubuh memang tidak fit, makanya pusingBACA JUGA: Warga Medan Banyak Bercerai
Tak lama, saya ke belakang-belakang (buang air besar, Red), mencretDiungkapkan Siti Aisyah, ia sebenarnya disarankan oleh petugas medis untuk diinfus
BACA JUGA: Tak Etis, Wakil Rakyat Pamer Foto dengan Wanita
Tetapi dikarenakan tak ada siapa-siapa yang menemaninya di rumah sakit ini, ia pun meminta petugas memberi obat dan suntikan sajaDiakuinya, buang-buang air besar masih dilakukannya, meski telah diobati oleh pihak rumah sakit.Menurutnya, (saat itu) menu makan sahur mereka meliputi ikan tongkol yang digoreng sambal, oseng-oseng tempe campur kacang panjang, sayur bening bayam, serta ikan asinSementara itu, Burhanuddin, guru SMKN 1 Julok, Aceh Timur, mengatakan kalau mereka telah menjalani pelatihan tujuh hari dan (akan) selesai tiga hari lagi.
Nah, pada sahur hari kedua pelatihan itulah, ia merasa nasi yang mereka makan adalah sisa waktu bukaan dan bukan dimasak menjelang sahur"Rasanya memang bukan basi, tetapi agak mendekati basi-lahCoba rasakan sendiri," tukas Burhanuddin yang tidak terkena reaksi keracunan makanan seperti teman-teman guru lainnya itu.
Sementara itu, Yusuf Azis, Sekretaris Panitia Sertifikasi Guru (PSG) Rayon 1 Aceh, mengakui kalau yang keracunan berjumlah 32 orang, dari 90-an peserta Pendidikan Latihan Profesi Guru (PLPG) angkatan ke-3 dari enam angkatanPelatihan dimulai tanggal 17 dan berakhir 26 Agustus 2010Ditambahkannya, panitia akan berkoordinasi dengan pengelola wisma, terkait biaya peserta berobat akibat dugaan keracunan makanan tersebutBagaimanapun, ucapnya, kejadian dugaan keracunan makanan ini merupakan sebuah insidenJadi, semua biaya kemungkinan akan ditanggung panitia atau pengelola wisma.
Sedangkan Kepala Instalasi Gawat Darurat RSU ZA, Dr Iskandar SpBS, mengatakan bahwa masih dini untuk menyebut mereka keracunan makananMakanya katanya, pihaknya masih menunggu sampel makanan ataupun muntahan guru yang diduga keracunan itu, untuk diperiksa ke Balai POM setempat.
Hanya saja, ujarnya lagi, melihat secara kasat mata dari reaksi para guru ini, memang benar kemungkinannya keracunan, di mana pasien pusing-pusing, mual, muntah, perut melilit dan BAB mencretDari ke-32 orang yang keracunan, sebagian besar disebutkan telah diperbolehkan kembali ke tempat pelatihanNamun, masih ada juga yang diberi infus dan masih terbaring lemas di ruang UGD.
Berdasar pengamatan media ini, puluhan guru yang berpakaian dinas guru berwarna hijau-hijau atau kuning kunyit itu, masih terbaring di atas tempat tidur UGDSebagian lagi diletakkan di atas paltbad di lorong UGD setempatMasing-masing yang terbaring lemas dengan muka pucat, diberi infus, sedangkan yang masih agak kuat tampak duduk-duduk di kursi di ruangan tersebut(ian)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Human Trafficking di Nunukan Paling Tinggi
Redaktur : Tim Redaksi