JAKARTA--Kesaksian puluhan kepala desa (kades) yang dihadirkan pihak KPU Minahasa Selatan dan pasangan Christiany Eugenia Paruntu-Sonny Tandayu (PanTas), melemahkan posisi penggugat, yakni pasangan Asiano Gamy Kawatu-Estelita Runtuwene
Dalam sidang sengketa pemilukada Minsel putaran kedua yang dipimpin Ketua Panel Hakim MK Achmad Sodiki, 10 kades membantah telah menerima sepeda motor saat pilkada putaran pertama maupun kedua
BACA JUGA: Belajar Etika, Anggota DPR Diduga juga Nonton Tari Perut
Demikian juga soal tidak adanya panwas yang mengawasi pelaksanaan pilkadaWelly Jerry Liwe, kades Ranoyapo misalnya
BACA JUGA: Parpol Masuk KPU Berpotensi Curang
Dia menegaskan tidak pernah menerima sepeda motor dari calon manapunBACA JUGA: Demokrat Kompromi soal Anggota KPU
"Saya tidak pernah menerima motor, tidak pernah mendengar dan tidak pernah tahu ada pembelian motor," ujar Welly saat bersaksi dalam sidang di MK, Jumat (5/11).Dia menambahkan, dari awal tahapan sampai penghitungan berjalan lancar"Ada ibu Ani Kalangi yang merupakan panwas ikut mengawasi pelaksanaan pilkada," ucapnyaSama halnya dengan pernyataan Budi Onibala, Ferdy Kowaas, dan Yoseph Rumenangan yang kades Koreng"Kami tidak mendapatkan uang sepeserpun dari calon manapunKami juga tidak pernah mendapatkan sepeda motor," kata ketiganya kompak.
Yang lucu pernyataan Ridel MarentekKades Poopo ini sempat dibilang "hukumtua" kaya oleh panel hakim karena mempunyai tiga motor"Saya punya tiga motor, tapi kredit pak hakimKalau pelaksanaan pilkada di Poopo berjalan baik karena ada panwas, linmas, da kepolisian," sebutnyaSedangkan Kades Lalumpe William Sengkey, Kades Boyong Pante Rafles, dan Kades Arakan Mochtar Otay juga menegaskan hal serupa, bahwa tidak ada pemberian motor baik pihak AGK-FER maupun PanTas(esy/wdi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR Dituding Tak Serius Perbaiki Pemilu
Redaktur : Tim Redaksi