jpnn.com, JAKARTA - Buntut dari aksi rusuh pada 21 hingga 23 Mei lalu di Jakarta sejumlah fasilitas milik Polri mengalami kerusakan. Bahkan, tidak sedikit anggota Polri yang terluka menjadi sasaran pelaku rusuh.
Sedikitnya ada 29 anggota Polri yang terluka dan harus dirawat di RS Polri, Jakarta Timur. Dari total tersebut, tak semua anggota Polri harus menjalani perawatan secara intensif atau rawat inap.
BACA JUGA: Fadli Zon Pastikan DPR Bakal Dalami 32 Foto dan Video Terkait Kerusuhan 22 Mei
"RS Polri ikut juga dalam menangani kesehatan korban kejadian tanggal 21-23 Mei. Total yang kami tangani ada 60 orang, 29 adalah Polri. Dari 29, sepuluh rawat jalan artinya tidak terlalu berat, kemudian 19 kami rawat inap," kata Karumkit RS Polri Brigjen Musyafak di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (27/5).
BACA JUGA: Penyusup Aksi 22 Mei Siapkan Rompi Antipeluru Bertuliskan Polisi, Ternyata Ini Tujuannya
BACA JUGA: Polisi Bongkar Kawat Berduri dan Barier Beton di Depan Bawaslu, Begini Alasannya
Musyafak menambahkan, mereka juga merawat para pendemo yang terluka. “Ada 31 yang kami tangani, dari 31 orang itu 13 rawat jalan dan yang rawat adalah 18 orang,” imbuh dia.
Jenderal bintang satu ini menambahkan, dari belasan anggota Polri yang dirawat, tiga di antaranya harus mendapat penangan cukup serius karena luka yang lumayan parah. “Tiga ini agaknya perlu tindakan operasi,” tandas dia. (cuy/jpnn)
BACA JUGA: Polisi Bisa Saja Kembali Tutup Jalan Thamrin
BACA ARTIKEL LAINNYA... Waketum PAN Minta Elite Perancang Kerusuhan 22 Mei Ditindak Tegas
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan