JAKARTA -- Sebanyak 30 elemen masyarakat sipil yang tergabung dalam Forum Petisi '28 meminta komitmen para penggagas hak angket DPR skandal Bank Century, untuk tidak main-main dalam menggunakan hak tersebutPara aktifis itu mengingatkan para wakil rakyat di Senayan untuk tidak menjadikan hak angket itu sebagai bargaining guna mendapatkan kekayaan dan kekuasaan dari rezim yang sedang memerintah
BACA JUGA: SBY agar Tindaklanjuti Rekomendasi Tim 8
Salah satu tokoh Forum Petisi '28, Haris Rusly mengatakan, selama ini penggunaan hak angket oleh DPR tidak pernah untuk memperjuangkan kepentingan rakyat"Kami datang untuk mengingatkan, jangan sampai penggunaan hak angket Century hanya menjadi alat untuk mendapatkan kekuasaan dan kekayaan
BACA JUGA: Tujuh Tahun, Putusan Banding untuk Wako Manado
Tampak juga sejumlah tokoh muda lainnya seperti Adhie Massardi dari Indonesia Bangkit, Boni Hargens dari Universitas Indonesia (UI), mantan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Marwan Batubara, dan Tendri Firmansyah dari Eksponen 98
Mereka diterima para tokoh penggagas hak angket, antara lain Gayus Lumbuun (F-PDIP), Akbar Faizal (F-Hanura), Desmond J Mahesa (F-Gerindra), Chaeruman Harahap dan Nudirman Munir (F-Golkar), Ahmad Kurdi Mukri (F-PPP), Muhammad Misbakun (F-PKS), dan beberapa anggota dewan lainnya, di ruang wartawan DPR.
Adhie Massardi mengatakan, pihaknya berencana mengerahkan massa pada saat DPR nanti menggelar paripurna penentuan setuju atau tidaknya penggunaan hak angket itu
BACA JUGA: Puteh Lunasi Denda Korupsi Rp 500 Juta
"Sebanyak 50 ribu hingga 60 ribu pemuda dan mahasiswa akan memberi supprort untuk mempengaruhi paripurna agar menyetujui hak angket Century," ujar Adhie.Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Golkar, Bambang Susatyo menyebutkan, hingga Senin (16/11) ini sudah ada 146 anggota DPR yang meneken persetujuan penggunaan hak angketDalam dua tiga hari ke depan, diharapkan bisa tembus 200 tanda tanganDia berharap, hingga paripurna digelar nantinya, penandatangan bisa mencapai separoh lebih angggta dewan"Kalau yang teken 300 tapi ternyata di paripurna kalah juga, biar masyarakat yang menilai," ujarnya(sam/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengacara Pertanyakan Selisih Kerugian Negara
Redaktur : Soetomo