jpnn.com - JAKARTA – Menteri ESDM Sudirman Said menyatakan, sebanyak 107 ribu kiloliter bahan bakar jenis premium mungkin dibutuhkan pada H-4 Lebaran. Saat puncak arus mudik, konsumsi premium diprediksi meningkat 150 persen.
Sedangkan pertamax diperkirakan meningkat 128 persen. ’’Permintaan yang paling favorit, pertalite, naik 200 persen,” katanya saat meninjau Terminal BBM Cikampek kemarin (24/6).
BACA JUGA: Manufaktur Melambat, Target Premi Asuransi Rp 221 Miliar
Sudirman meminta Pertamina mengantisipasi perubahan pola konsumsi BBM di jalur mudik karena infrastruktur baru seperti jalan tol. Persediaan perlu segera dipersiapkan. Sebab, arus mudik diprediksi mulai sepekan mendatang.
Dalam kunjungan tersebut, Sudirman mengaku puas dengan upaya Pertamina mengurangi kemacetan karena antrean BBM di rest area jalan tol. Pertamina mengelurakan pertamax botolan. Dengan demikian, waktu antre lebih singkat.
BACA JUGA: Ekonomi Global Lesu, JK: Tak Masalah Bila Kebutuhan Dasar Masyarakat Stabil
Selain itu, Pertamina menyiagakan truk-truk tangki BBM di dekat SPBU sebagai cadangan penyangga. Selama ini Pertamina selalu sulit mengisi ulang stok di SPBU karena truk tangki BBM terjebak kemacetan.
Pertamina memiliki sistem pemantau pasokan BBM secara real time. Jadi, persediaan dapat lebih cepat diantisipasi ketika permintaan BBM di SPBU melonjak. Dalam beberapa hari terakhir, Pertamina juga melakukan stock built-up untuk persiapan mudik.
BACA JUGA: Belum Ditemukan Uang Hasil Kejahatan Masuk Industri PBK
Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang menambahkan, Pertamina memiliki satgas pemantau pasokan BBM dan avtur. Tim itu bertugas memonitor stok BBM dan avtur di seluruh terminal BBM, SPBU, dan SPBBE di jalur mudik utama selama 24 jam.
Pertamina juga menyiapkan titik-titik SPBU kantong di wilayah mudik. ’’Selain itu, Pertamina dan Polri telah mempersiapkan contraflow khusus untuk kendaraan tanki BBM dan elpiji,’’ ungkap Abe, sapaan Ahmad Bambang.
Pertamina pun telah menambah pasokan elpiji subsidi dan nonsubsidi di daerah-daerah yang diperkirakan mengalami peningkatan permintaan. Dengan cara tersebut, Abe berharap distribusi BBM semakin lancar.
Untuk elpiji, Abe memperkirakan permintaan naik sekitar 9 persen. Artinya, konsumsi akan meningkat dari rata-rata harian 20.866 MT menjadi 22.622 MT.
Pada H-9 sampai H-2, rata-rata konsumsi elpiji diproyeksikan mencapai 13 persen di atas rata-rata harian menjadi 23.500 MT. (dim/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Inilah Prediksi soal Dampak Brexit ke Indonesia
Redaktur : Tim Redaksi