Pupuk Biosilika dari Sekam Padi Dukung Bawang Merah

Kamis, 12 April 2018 – 17:56 WIB
Petani bawang merah di Brebes. Foto: Ist

jpnn.com, SOLOK - Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian - Kementan, melalui Balai Besar Litbang Pascapanen (BB-Pascapanen) telah berhasil memproduksi pupuk silika dari sekam padi yang dikenal dengan biosilika.

Pupuk biosilika tersebut saat ini tengah diuji coba pada tanaman bawang merah di Nagari Sungai Nanam, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok - Sumbar yang merupakan sentra utama produksi bawang merah di Pulau Sumatera.

BACA JUGA: Ini Upaya Kementan Lakukan Pendampingan Usaha ke Peternak

Mulyadi, Sekretaris Kelompok Tani Bintang Timur, telah mencoba sendiri keampuhan biosilika tersebut pada tanaman bawang merahnya.

“Pada umur 40 - 45 hari setelah tanam, tanaman bawang merah yang diberi pupuk biosilika memiliki pertumbuhan jauh lebih baik, daunnya lebih besar, jumlah anakan lebih banyak, dan produksi umbi bawangnya pun meningkat," ungkap Mulyadi.

BACA JUGA: Produktivitas Jagung NTT Terus Digenjot

Hal ini diamini Yeni Gusnida, Penyuluh Dinas Pertanian Kab. Solok, yang saat ini membantu mengamati uji coba lanjutan pupuk biosilika pada tanaman bawang merah.

"Pertumbuhan bawang merah yang diberi pupuk biosilika sangat berbeda, daun bawangnya nampak lebih tegar dan ukuran daunnya lebih besar," imbuh Yeni.

BACA JUGA: 546 Kelompok Tani NTT Terima Bantuan Modal Ratusan Juta

Tatang Hidayat, peneliti biosilika BB-Pascapanen, menjelaskan proses produksi pupuk biosilika dari sekam padi sangat sederhana, sehingga biaya produksi dan harga jualnya bisa lebih murah.

"Dibanding pupuk silika komersial yang sebagian besar merupakan produk impor yang harganya mencapai Rp. 175.000 - Rp. 250.000 per liter," ujar Tatang.

Memperkirakan pupuk biosilika dari BB-Pascapanen bila diproduksi pada skala komersial, harga produk biosioika sampai ditangan konsumen (petani) hanya sekitar Rp. 75.000 per liter, jauh di bawah harga produk komersial yang selama ini ada di pasaran yang nota-bene merupakan produk impor.

“Kadungan silika dalam produk pupuk cair silika impor dan pupuk biosilika rata-rata sekitar 15-20%. Dosis pemakaian pupuk biosilika untuk tanaman bawang per hektar 0,5 - 3 liter, tergantung kandungan silika tanah," ungkap Tatang.

Kepala BB-Pascapanen, Prof. Dr. Risfaheri, menuturkan bahwa biosilika bisa memacu pertumbuhan dan meningkatkan ketahanannya terhadap hama dan penyakit.

Sejauh ini testimoni petani dan penyuluh serta minat masyarakat setempat terhadap penggunaan pupuk biosilika pada tanaman bawang merah sangat positif.

Potensi sekam padi yang ketersediaannya sangat berlimpah, selama ini lebih banyak terbuang.

Setiap ton sekam padi mengandung silika sekitar 150-200 kg.

"Berkembangnya pemanfaatan biosilika dari sekam padi di samping akan mendorong peningkatan nilai ekonomi sekam padi, juga bisa menghemat devisa negara dengan pengurangan impor silika," pungkas Prof. Risfaheri. (adv/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kementan Dorong NTT Ekspor Jagung


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler