Segway dipromosikan sebagai kendaraan masa depan yang mudah dikendaraiTapi, tetap perlu latihan agar pengendaranya bisa berdiri seimbang dan tidak gugup.
Laporan DOAN WIDHIANDONO, Washington DC
SAAT pertama muncul sekitar tujuh tahun lalu, segway memang langsung mencuri perhatian khalayak
BACA JUGA: Putar-Putar di Ibu Kota Amerika dengan Menunggang Segway (1)
Banyak yang menyebut kendaraan ini ”ajaib” karena dianggap antigravitasiBACA JUGA: Kisah Dua Korban Aksi Kekerasan John Key Cs
Namun, tidak sedikit pula yang mencibir dan meragukannya
BACA JUGA: Saiful-Fitri, Pasutri Anggota Pasukan PBB di Lebanon
Betapa tidak, segway hanya berupa dua roda yang dihubungkan dengan as lantas diberi ’’tongkat’’ untuk pegangan pengendaraSecara logika, kalau tidak bisa menjaga keseimbangan, orang pasti terjengkang ke belakang atau ke depan kalau naik segway.Itulah ajaibnyaKendaraan ciptaan Dean Kamen itu dilengkapi sensor keseimbangan bernama gyroscopic sensors yang membuat segway bisa mencari keseimbangan sendiriKalau berat pengendara condong ke depan, segway akan menggelinding majuBegitu juga sebaliknya
Produsen kendaraan itu, Segway Incyang bermarkas di New Hampshire, Amerika Serikat, menyatakan kendaraan itu mudah digunakanMereka bahkan berani berpromosi tidak perlu mengikuti pelatihan secara profesional sebelum melaju dengan segway
Kenyataannya, seperti yang terjadi di City Segway Tour, Washington DC, setiap peserta harus berlatih dulu sebelum memulai turMereka harus datang sekitar setengah jam sebelum turSetengah jam itu dipakai untuk mengisi kembali biodata plus tanda tangan tidak akan komplain jika terjadi kecelakaan dalam tur
Peserta juga diharuskan meninggalkan kartu kredit di kantor City Segway TourItu garansi agar bisa langsung mengganti kerusakan segway seandainya ada kecelakaanPenggantian terbesar adalah kalau menghilangkan kunci kontak segway yang bentuknya mirip pager, alat komunikasi sebelum era handphone. Harganya USD 500 atau sekitar Rp 5,5 juta.
’’Memang, alat ini mudah dikendarai. Tetapi, kami tetap wajib memberikan beberapa instruksi keselamatanSebab, mudah dikendarai juga bisa berarti mudah jatuh,’’ kata Scott Maucher, salah seorang staf City Segway Tour yang memandu tur.
Hari itu, Washington DC begitu ’’suram’’Langit kelabu plus kabut tipis yang turun hingga sejengkal di atas tanahDingin dan basahDalam suasana itu, ada 18 orang yang ikut turSepuluh pria dan delapan wanitaHanya saya yang dari Indonesia.
Ada dua macam pelatihan yang diikuti para pesertaYang pertama adalah menonton video pendek berdurasi 6,5 menitVideo itu menayangkan spesifikasi segway, kelebihannya (fleksibel, tidak berisik, mampu bermanuver lihai, bisa berjalan di banyak medan), pantangan-pantangannya (overspeed, jalan yang curam, jalan terlalu bergelombang, jalan licin), hingga tip-tip mengendarainya.
Sebagian video itu berisi gambar animasiMisalnya, animasi orang terpelanting saat segway melewati gundukan cukup besarAtau gambar orang jatuh lantaran overspeed membuat segway mengerem sendiri secara otomatisPeserta tur tertawa-tawa saat melihat gambar orang-orang jatuh itu.
Namun, tawa itu sedikit tertahan saat mereka harus mencoba segway sebelum berjalan-jalan mengelilingi Washington DCPagi itu, peserta tur dibagi tiga grupKelompok saya delapan orangWanitanya tigaPemandunya adalah Scott Maucher, anak muda yang sangat friendly dan kocak.
Sekeluar dari kantor City Segway Tour, kami harus menyeret segway yang bertenaga baterai (di-charge lima jam untuk pemakaian 10 jam) ke trotoar lebar di seberang kantor kecil itu’’Seret sajaSeperti Anda menyeret gerobak, pemotong rumput, atau menyeret kantong mayat,’’ katanya disambut tawa peserta turTawa itu menghangatkan udara ibu kota Amerika Serikat yang sedang disiram hujan rintik-rintik halus tersebut.
Dan ternyata, tawa peserta tur saat melihat video itu benar-benar lenyap sesaat ketika kami mencoba menaiki segwaySaat latihan itu, segway pertama yang di-on-kan adalah milik Scott’’Kalau jatuh, biar punya saya yang rusak,’’ ujar pria berambut keriting itu.
Latihan pertama adalah berdiri pada segwayPertama-tama, setang dipegang oleh ScottSetelah itu dilepas sekitar tiga puluh detikSaya merasa sedikit tegang ketika ituSebab, saya membayangkan berdiri pada dua roda yang sewaktu-waktu bisa tergulingSaya membayangkan, George WBush pun pernah jatuh saat mencoba segway pada 2004Apalagi sayaKalau jatuh, sakitnya mungkin tidak seberapaNamun, malunya itu...
’’Get the feelingFeel it,’’ ujar Scott kepada setiap peserta tur yang berlatih berdiri di segwayMendapatkan rasa yang pas itu memang pentingSebab, orang memang tidak bisa berdiri diam total pada kendaraan ’’ajaib’’ ituSegway akan selalu bergoyang-goyang, rodanya bergerak-gerak halus ke depan dan ke belakang
Jadi, setiap berdiri, orang pasti akan berayun-ayun ringanSemakin orang itu tenang, ayunan akan semakin tenangJika orang itu gugup sehingga badannya terus bergerak, segway juga akan ikut bergerak ke depan-belakang mengikuti keseimbangan penunggangnya.
Benar jugaTak perlu lama untuk ’’berkenalan’’ dengan segwayTak sampai lima menit, orang-orang sudah got the feeling dan felt the touchRata-rata sudah bisa stabil berdiri pada segwaySetelah itu, mereka harus berlatih maju, mundur, dan berputarSecara teori, segway mengikuti beban condong tubuhKalau tubuh condong ke depan, segway majuKalau tubuh condong ke belakang, segway mundur.
Namun, yang disebut condong itu ternyata bukan membungkuk, menunduk, mendorong, atau menarik setang, maupun men-jentit-kan pantat’’Kalau Anda ingin maju, tekan ujung kaki seperti mau berjinjitKalau ingin mundur, tekan tumit,’’ ujar ScottKalau berbelok, baru setangnya yang dimiringkan.
Ternyata, gampang sekaliLama kelamaan, segway itu seolah-olah ’’berjalan sendiri’’ sesuai dengan keinginan penunggangnyaTak perlu menjaga keseimbangan, berjinjit atau menekan tumit pun menjadi tidak terasaSeolah-olah kita mengapung pada permukaan aspal dengan kendaraan yang tidak berbunyi.
Memang, tidak seluruh peserta tur langsung melaju secara mulusSekitar setengah jam pertama, masih ada yang tampak ragu-ragu berjalanKeraguan tersebut memang sungguh-sungguh kentaraJalan segway menjadi tidak lancar, seperti tersendat-sendat, mendut-mendutNamun, itu tidak berlangsung lama.
Latihan di trotoar itu berlangsung sekitar seperempat jamSetelah itu, rombongan saya menempuh ’’etape pertama’’ menuju Gedung PutihJaraknya sekitar tujuh blok, ditempuh sekitar 10 menitCukup lambat’’Kendaraan Anda saya setting sebagai turtle mode (mode kura-kura),’’ gurau Scott’’Saya tidak mau Anda terpelanting karena segway terlalu cepatDan biasanya, tiap kali tur, ada satu atau dua anggota rombongan yang jatuh,’’ tambahnya.
’’Turtle mode’’ itu hanya disetel hingga Gedung PutihDi depan kediaman presiden itu, Scott men-setting segway peserta tur pada batas kecepatan yang lebih tinggiSetting itu dilakukan pada kunci kontak masing-masing kendaraanSetelah itu, segway pun bisa melaju lebih cepatSekitar 15 kilometer per jam’’Ingat, jangan terlalu cepatSebab, segway bisa mengerem sendiriAnda bisa jatuh nanti,’’ ujarnya.
Dengan kecepatan lebih tinggi, rombongan berjalan menembus kabut Washington DC, mengunjungi sejumlah tempat wisataDi setiap tempat wisata, Scott berbicara panjang lebarTentang sejarah tempat itu, tentang hal-hal unik yang terjadi di tempat tersebut, hingga saran apakah orang harus mengunjungi tempat tersebut atau tidak.
Selama ini, segway disebut sebagai kendaraan yang tahan segala medan dan cuaca’’Segway juga bisa berjalan saat hujanMeski hujan, kami pun tetap mengadakan turIni kendaraan yang tahan banting,’’ ujarnya.
Scott memang benar, segway tahan cuaca Washington yang dingin pagi ituPengendaranyalah yang tidak tahanPipi dan jari-jari serasa membeku saat kami memacu segway pada kecepatan agak tinggiKarena itu, Scott memutuskan beristirahat di tengah-tengah tur, di depan Smithsonian Air and Space Museum’’Silakan Anda menghangatkan diri di dalam museumSaya tahu, Anda ingin ke toilet,’’ katanyaBenar, di museum yang tidak menarik karcis masuk itu, seluruh peserta tur langsung menghambur ke dalamSebagian besar menuju toilet.
Dari museum, perjalanan diteruskan ke arah timur, menyusuri Pennsylvania Avenue, menyambangi Gedung Capitol, Ford Theatre (tempat terbunuhnya Abraham Lincoln), hingga kembali ke City Segway Tour sekitar jam 13.00.
Seperti promonya, tur itu benar-benar menyenangkanBukan hanya lantaran kami bisa mengunjungi tempat-tempat wisata elokNamun, sambutan warga yang begitu meriah membuat peserta tur begitu bersemangat’’Saya jamin orang pasti menoleh saat Anda lewat,’’ kata Scott.
Jaminan itu terbuktiMeski sudah modern, sebagian orang Amerika ternyata masih takjub pada segwayBanyak yang menoleh rombongan tur kami yang sedang melintasAda yang melambai-lambaikan tangan, ada yang memotret-motret, ada juga orang yang bertanya-tanya tentang teknik mengendarai segway saat rombongan berhentiHari itu Scott mengaku puasSebab, tidak ada satu pun di antara kami yang jatuh(el)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Conception Picciotto, Demonstran Calon Tetangga Barack Obama di Gedung Putih (1)
Redaktur : Tim Redaksi