BACA JUGA: Nazaruddin ke Singapura Tanpa Bagasi
"Untuk itu, pemerintah perlu strategi khusus dengan mengampanyekan kepada masyarakat secara gencar lewat media massa serta kerja ekstrakeras melalui jemput bola," ujar sastrawan Putu Wijaya.Pria kelahiran Puri Anom, Tabanan, Bali, 11 April 1944, itu percaya bahwa suatu ketika orang akan menemukan kenikmatan tersendiri dengan memegang kertas, memegang barang cetakan, dan merasakan kehadirannya.
Menurut Putu, perpustakaan dalam arti sempit berarti barang cetakan berupa buku yang merupakan karya rekam intelektual yang berbeda dan unik daripada media penyedia informasi lain
"Buku datang dengan cara yang lain daripada yang lain
BACA JUGA: Kejaksaan Curiga Ada Unsur Korupsi Merpati China
Buku mampu membuka jendela hati karena makna sebuah buku cetak akan memberi nuansa baruBACA JUGA: MA : Pengumuman Hasil Penelitian IPB Tidak Bisa Dipaksakan
(mug/c13/agm)BACA ARTIKEL LAINNYA... Habibie Nilai MA-60 Tak Layak Terbang
Redaktur : Tim Redaksi