"Tunjukkan, mana di antara keputusan Hakim Agung, termasuk para Hakim di pengadilan yang keputusannya memperbaiki kesenjangan keadilan di Indonesia?," tanya Benny K Harman, saat jadi narasumber dalam diskusi bertema "Membangun Politik Penegakkan Hukum yang mengakomodasi Keadilan Warga tak Mampu", di DPD Senayan Jakarta, Senin (1/2).
Yang lazim kita temui, pada setiap keputusan hakim selalu memunculkan reaksi dari masyarakat kecil yang merasa keadilannya terganggu
BACA JUGA: Pembobolan ATM Libatkan Pejabat Bank
Ini menunjukkan para hakim dalam bekerja lebih senang jadi hamba hukum dan pelayan dari keadilan prusedural dan terjebak pada prilaku mengabaikan keadilan substansifBenny juga mengkritisi sistem rekrutmen yang saat ini diterapkan oleh MA dalam menentukan para Hakim Agung dan Ketua MA
BACA JUGA: Penegakkan Hukum Harus Atas Prinsip Supremasi Hukum
"Kita ini semuanya bersalah karena membiarkan Ketua MA direkrut dari kalangan internal mereka sehingga terpilihlah Ketua MA tanpa visi," tegas Benny.Mestinya Ketua Mahkamah Agung juga bisa dipilih dari kalangan luar MA
Dia juga menyesalkan keputusan Muladi yang ke luar dari posisi Hakim Agung setelah terpilih jadi Hakim Agung di MA dahulunya
BACA JUGA: Dakwaan Jaksa KPK Dianggap Ketinggalan Jaman
"Bangsa ini memerlukan Profesor Muladi untuk membenahi Mahkamah AgungTapi karena gagal jadi Ketua MA lalu Profesor Muladi mundur dari MAYabeginilah jadinya." Benny K Harman.(fas/jpnn)BACA ARTIKEL LAINNYA... Presiden Terbukti Melanggar, MK Siap Mengadili
Redaktur : Tim Redaksi