Rabu Hijrah Gelar Diskusi Publik, Bahas Ekonomi dan Keuangan Syariah

Kamis, 23 Mei 2024 – 14:28 WIB
Rabu Hijrah bersama P2EKS dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah menggelar diskusi publik tentang penguatan lembaga lengembangan ekonomi syariah di Ruang Teater Lt. 5 FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Rabu (22/5). Foto: source for jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Rabu Hijrah bersama Pusat Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah (P2EKS) dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah menggelar diskusi publik, tentang penguatan lembaga pengembangan ekonomi syariah di Indonesia.

Kegiatan tersebut mengusung tema "Nasib Keberlanjutan Program Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah Pasca Pemilu 2024" di Ruang Teater Lt. 5 FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Rabu (22/5).

BACA JUGA: Dukung Pertumbuhan Ekonomi dan Sosial, Dua Pemuda Ini Gagas Youth Catalyst Foundation

Direktur Eksekutif Rabu Hijrah Rio Chaniado Anggara mengatakan Indonesia saat ini sedang mendorong penguatan lembaga ekonomi syariah, untuk mendukung visinya menjadi Pusat Ekonomi Syariah Dunia.  

"Agenda hari ini terlaksana karena sebelumnya dari Tim Rabu Hijrah bertemu Setwapres, dari diskusi tersebut ditemukan satu benang merah bahwa Indonesia saat ini sangat memerlukan adanya penguatan lembaga ekonomi syariah di Indonesia," kata Rio.

BACA JUGA: Selamat! Pemprov Jateng Raih 4 Kategori Anugerah Adinata Syariah 2024

Dia juga mengatakan bahwa saat ini Indonesia telah memiliki lembaga penting untuk mengonsolidasikan ekonomi syariah di Indonesia, yaitu Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS). 

Menurutnya, perlu adanya lembaga baru sehingga berada pada level yang lebih tinggi dalam mendorong dan memperkuat ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia, agar dapat berdaya saing tidak saja nasional, tetapi juga di level internasional. 

BACA JUGA: Perjalanan Ibadah Lebih Terencana dengan Pembiayaan Porsi Haji Plus Pegadaian Syariah

Dia menyebutkan Rabu Hijrah adalah lembaga diinisiasi oleh anak-anak muda yang memiliki semangat dan daya juang tinggi dalam mendukung gerakan ekonomi syariah.

"Dan generasi muda ini ingin turut mendukung terbentuknya sebuah lembaga baru yang lebih powerfull untuk mendorong dan mengonsolidasikan ekonomi syariah di Indonesia," lanjutnya.

Dalam kesempatan yang sama, Dekan FEB UIN Syarif Hidayatullah Ibnu Qizam mengatakan bahwa penerapan ekonomi syariah harus lebih membumi, dan mengembangkan kolaborasi antarkelembagaan terkait. 

Sinergi tersebut antara lain ialah kerja sama yang erat antara lembaga pendidikan tinggi dengan indusrti ekonomi syariah sehingga terbangun apa yang disebut sebagai link and match.

 "Saya merasa untuk ekonomi syariah di Indonesia ini sudah memiliki tempat di hati masyarakat, sudah memberikan kontribusi yang luar biasa, tinggal bagaimana agar lebih membumi," kata Ibnu.

Dia juga menekankan pentingnya program-program yang bergerak di sektor ekonomi dan keuangan syariah, agar dapat tersampaikan kepada masyarakat bawah.

Dalam diskusi tersebut, Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Euis Amalia mengatakan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia telah berkembang dengan pesat.

"Posisi Indonesia saat ini menempati urutan ketiga menurut SGIE (The State of Global Islamic Ekonomic Report 2023) telah secara nyata bahwa ekonomi syariah Indonesia mencapai prestasinya yang sangat baik di level internasional," kata Euis Amalia.

Ketua Pusat Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah (P2EKS) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu juga menyatakan diperlukan sinergi kelembagaan pendukung gerakan ekonomi syariah.

"Kita harus mau mengembangkan ekonomi syariah ini secara berjemaah. Dalam kerangka menuju Indonesia Maju tahun 2045 maka diperlukan adanya transformasi ekonomi, di mana ekonomi syariah saat ini bukan lagi alternatif tetapi menjadi bagian penting dari ekonomi nasional," lanjutnya.

Dia menilai ekonomi syariah berperan dan berkontribusi besar bagi peningkatan pendapatan negara, dan diharapkan mampu untuk menyelesaikan berbagai persoalan bangsa dalam bidang ekonomi. 

Menurutnya, dibutuhkan kelembagaan yang kuat sehingga dapat melakukan kordinasi, mengarahkan, melaksanakan dan mengawasi target-target ekonomi syariah yang ditetapkan berdasarkan master plan yang telah ditetapkan.

"Dukungan pemerintah saat ini sangat kuat untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah dunia, dan diharapkan di era kepemimpinan baru kondisi ini dapat terus dipertahankan dan bahkan ditingkatkan," tuturnya.

Direktur Infrastruktur Ekonomi Syariah KNEKS Sutan Emir Hidayat mengatakan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045, secara eksplisit telah dimasukkan program ekonomi dan keuangan syariah, industri halal, dan keuangan sosial syariah.

"Kalau sudah masuk dalam RPJPN berarti harus dilaksanakan, siapa pun yang menjadi pemimpinnya harus dilaksanakan, tinggal seberapa kuat ghirahnya," kata Emir. (mcr8/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gelar Promo Spesial, Zurich Syariah Optimistis Raup Cuan Pada Musim Mudik Lebaran


Redaktur : M. Rasyid Ridha
Reporter : Kenny Kurnia Putra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler