Rahmad Darmawan setelah Mundur dari Pelatih Timnas

Kagok saat Harus Kembali ke Mabes

Selasa, 20 Desember 2011 – 08:08 WIB
Rahmad Darmawan di kediamanya, Cikokol Tangerang, Banten, Senin (19/12). Foto; Agus Wahyudi / JAWA POS

Mundur dari kursi pelatih timnas U-23 tidak malah membuat Rahmad Darmawan bisa santaiSelain harus kembali menjalankan tugas sebagai tentara, dia sibuk melayani permintaan wawancara dari wartawan

BACA JUGA: Ultah Ke-55 Namarina, Sekolah Balet Tertua di Asia Tenggara



M
ALI MAHRUS, Jakarta

GERIMIS mengguyur kawasan perumahan Victoria Park Residence di Karawaci, Tangerang, kemarin siang

BACA JUGA: Setelah Kasus Istri Perwira Polisi Melapor Diperkosa Dianggap Janggal

Salah satu di antara ratusan rumah di area menengah ke atas itu adalah milik Rahmad Darmawan, mantan pelatih timnas PSSI U-23
Dua mobil keren nongkrong di garasi

BACA JUGA: Mencari Rumah Sewa Nunun Nurbaeti di Bangkok

Masing-masing punya pelat nomor istimewaYakni, B 678 SFC dan B 678 DAF
   
Seorang remaja lelaki menyambut kedatangan wartawan Jawa Pos (JPNN Group)"Silakan ditunggu, MasPak Rahmad ada di dalamAda tamu wartawan jugaSedang diwawancara," katanya.

Sayup-sayup terdengar tanya jawab antara wartawan dan RahmadNamun, bukan tentang sepak bolaSeputar bangunan rumah dan kamar.

Tak lama berselang, wawancara itu rampung"Maaf agak lama menunggunyaTadi ada teman wartawan yang wawancara untuk rubrik griya," tutur Rahmad kepada koran ini

Hari-hari Rahmad kini banyak bersinggungan dengan wartawan"Setelah ketemu sampean, saya masih ada janji wawancara lagi," katanya"Meladeni wawancara teman-teman media adalah sebagian aktivitas saya sekarangSebenarnya, saya tidak menginginkan mundurnya saya dari timnas menjadi isu sebesar iniTapi, ya sudahSaya akan menjelaskan apa adanya," lanjut pelatih yang membawa timnas U-23 meraih medali perak SEA Games XXVI/2011 itu.
   
Selain sibuk melayani wartawan, Rahmad harus kembali menjalankan kewajiban sebagai anggota TNIPelatih yang akrab disapa RD tersebut adalah anggota Marinir aktif berpangkat kaptenLelaki kelahiran 28 November 1966 itu bertugas di Dinas Perawatan Personel TNI-AL (Diswatpersal) sebagai Kasubsi Oraum (olahraga umum).

"Sekarang tiap hari saya ngantor di Mabes TNI di CilangkapBeberapa di antara tugas saya adalah mengurusi olahraga dan penerimaan calon prajurit TNI-AL," ungkap Rahmad
   
Rahmad masuk militer pada 1990 dengan menggunakan ijazah dari Fakultas Pendidikan Olahraga IKIP Jakarta (sekarang UNJ)Orang yang menyuruhnya mendaftar adalah Evert Erenst Mangindaan, manajer timnas kala itu yang kini menjadi menteri perhubungan.

Rahmad menjalani pendidikan di Akmil, Magelang, dan lulus pada 22 Juni 1991Setelah itu, dia mengikuti kejuruan matra laut di Surabaya dan melanjutkannya dengan dinas pertama di Pangkalan Marinir CilandakTujuh tahun bertugas, Rahmad dimutasi ke Markas Komando Marinir di JakartaSetelah itu, Rahmad pindah ke Lantamal III Jakarta, balik lagi ke Mako Marinir, hingga kini di Mabes TNI di Cilangkap
   
Karena banyak berkutat di lapangan hijau, sampai saat ini pangkat Rahmad baru kaptenPadahal, sudah ada rekan seangkatannya yang berpangkat kolonel"Itu risikoSaya tetap bersyukurDiberi izin berkarir di sepak bola saja, saya sudah sangat senangSaya bangga menjadi bagian mereka (Marinir, Red)," papar dia
   
Karena sebelumnya jarang ngantor, Rahmad mengaku agak kaku saat harus kembali menjalankan tugas di kesatuan"Awalnya, saya merasa tidak enakSaya rasa, itu wajar dan kita tidak butuh waktu lama untuk cair," kata suami Dinda Eti Yuliawati tersebut.
   
Rahmad senang karena dukungan dari kesatuannya sangat besarSelain memberikan dispensasi, pada saat-saat tertentu rekan-rekan dan pimpinannya memberikan dukungan istimewaMisalnya, saat final SEA Games laluDi partai puncak melawan Malaysia, Rahmad mengenakan topi hitan bertulisan "Marinir"Topi itu adalah kiriman langsung dari Komandan Marinir Mayjen TNI (Mar) MAlfan BaharudinDi bagian dalam topi tersebut, tertulis pesan penyemangat dari sang komandan, "Coach RD, kita pasti menang! M 1."
   
Meski gagal mempersembahkan medali emas, kemudian memutuskan untuk mundur, Rahmad tetap laris manisSelain diburu klub dan media, ayah dua anak itu beberapa kali muncul sebagai bintang tamu di beberapa stasiun televisiTak melulu acara olahraga, tetapi juga acara humor
   
Dalam sebuah acara, Rahmad sukses mengocok perut pemirsa dengan aktingnya yang konyolPadahal, dia mengaku sama sekali tidak punya kemampuan teater atau semacamnya

"Saya suka ngocol sajaItu bawaan saya sejak SMP duluSaat timnas menjalani pemusatan pra-Piala Dunia 1989 di Jerman, saya didapuk melawak di depan duta besar Jerman dan para stafnyaSaya maju saja dan sukses membawa mereka tertawa," jelasnya.   
   
Lantas, apa rencana Rahmad ke depan? Ayah Febia Aldina Darmawan, 19, dan Aldi Darmawan, 12, itu belum memutuskanDia baru akan menetapkan pilihan pada awal tahun baru nanti.
   
Rahmad memiliki beberapa pilihanSalah satunya adalah mengambil sertifikat pro licenseUntuk itu, dia butuh waktu enam bulan dan dukungan dari PSSI
   
Pilihan lain yang kini dipikirkan oleh Rahmad adalah melatih salah satu klub di IndonesiaAda empat klub yang berminat merekrut lelaki kelahiran Metro, Lampung, ituSalah satu yang paling giat adalah Pelita Jaya, klub milik keluarga Bakrie.

"Saya ingin santai dulu sambil terus introspeksiSaya masih ingin ngumpul bersama keluarga," ungkap pelatih paling fair play versi Jawa Pos Group pada musim 2009 itu
   
Putri pertama Rahmad, Febia, kebetulan kini berada di tanah air untuk menikmati liburanDia adalah siswa sekolah penerbangan di FilipinaSoal pendidikan buah hatinya itu, Rahmad menyatakan tidak pernah memaksa

"Itu atas pilihan sendiriSaya tidak pernah mengarahkanMungkin ketularan ibunya yang dulu pramugari," bebernya(*/c11/ca)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Perjuangan Johanes B. Ndolu, Penggagas Arisan Kuliah untuk Keluarga Tak Mampu di NTT


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler