Sudah 55 tahun sekolah tari dan balet Namarina berdiriSelama itu pula, sekolah balet terua di Asia tersebut mencetak ribuan penari
BACA JUGA: Setelah Kasus Istri Perwira Polisi Melapor Diperkosa Dianggap Janggal
Sabtu (17/12) dan Minggu (18/12) mereka merayakan 55 tahun usianya dengan menggelar drama tari dan musikalAGUNG PUTU ISKANDAR, Jakarta
KARINA sedang galau
BACA JUGA: Mencari Rumah Sewa Nunun Nurbaeti di Bangkok
Gadis manis yang masih duduk di bangku SMU itu bingung bukan buatanBACA JUGA: Perjuangan Johanes B. Ndolu, Penggagas Arisan Kuliah untuk Keluarga Tak Mampu di NTT
Di sisi lain, sang ibu menghendakinya untuk fokus di sekolah"Ibu tidak mau kamu terlalu serius di tari," kata Vita Soebais yang berperan sebagai ibunda Karina.Gadis berambut panjang itu sedihMenjadi penari adalah mimpinyaTapi, dia juga tidak ingin mengecewakan orang tua semata wayangnyaDengan berat hati Karina akhirnya mengurungkan niat menjadi penari
"Tapi, saya berjanjiTidak akan ada lagi anak-anak Indonesia yang gagal menjadi penariSaya akan mendirikan sekolah tari," kata Karina lantas dipeluk belasan teman dekatnya dengan haru.
Kisah tersebut menjadi plot drama tari musikal berjudul Dream On yang digelar sekolah tari dan balet Namarina di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Sabtu (17/12) malam"Ini kisah tentang mimpi, keputusan, dan sikap kita terhadap keputusan-keputusan hidup kita," kata Pimpinan Sekolah dan Direktur Artistik Maya Tamara saat ditemui seusai acara.
Suguhan drama tak hanya tari baletJuga ada tari tradisional seperti tari ondel-ondel dan tari saman khas AcehTari modern seperti breakdance, cheerleading, bahkan tari samba dari Brasil juga disajikanTak heran, rangkaian drama tari berdurasi tiga jam itu menyita perhatian penonton hingga akhir acara.
Acara itu didukung berbagai penariMulai Namarina Youth Dance, murid-murid pilihan Namarina dari tingkat mahir, dan penari profesional Indonesia dari beragam disiplin tariSejumlah artis kondang juga ikut memeriahkanDi antaranya, artis senior Niniek LKarim yang berperan sebagai Karina dewasa, Vicky Burki sebagai guru drama, dan presenter infotainment Feny Rose sebagai guru pengurus audisi bakatVicky dan Feny merupakan produk asli Namarina.
Sambutan terhadap drama tersebut sangat meriahRatusan peserta sudah antre setengah jam sebelum pertunjukan dimulaiTribun penonton tiga lantai terisi penuhKursi-kursi kosong hanya tersisa di pojok-pojok sisi kanan dan kiri tribunMaklum, view dari dua tempat tersebut tidak sempurna untuk menghadap ke panggung
Namarina merupakan sekolah tari dan balet yang didirikan mendiang Nanny Lubis pada 31 Desember 1956Saat ini tongkat estafet digantikan putri Nanny, Maya TamaraDi Asia Tenggara, Namarina merupakan sekolah balet tertua
Sejatinya sekolah tersebut tidak hanya tempat belajar tari modern dan baletJuga diajarkan musik jazz dan kebugaran alias fitness.
Maya menuturkan, setelah lebih dari setengah abad berdiri, sekolah mereka cukup kerepotan menerima murid baruSetiap bulan lebih dari 50 siswa baru mendaftarPadahal, mereka sudah memiliki enam cabang yang tersebar di Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Bintaro, dan Jakarta PusatDi antaranya di Pondok Indah, Tebet, dan Kebayoran.
Kendati sudah sangat dikenal, Maya tidak terlalu berpikir untuk memperluas sekolahApalagi, membuka cabang-cabang model franchise alias waralabaMenurut dia, tari balet tidak bisa disamakan dengan model wirausaha yang sedang booming itu"Memangnya ini makanan, mau ada franchise-nya," katanya lantas terkekeh.
Menurut Maya, mengajar tari tidak sama dengan berdagangSebab, mengajar memerlukan pendekatan khususKualitas guru tari juga sangat menentukan keberhasilan siswa menguasai baletGuru tari yang dimiliki Namarina harus melalui serangkaian standar sebelum bisa menjadi guru
"Ini soal SDM (sumber daya manusia, Red)Tidak bisa kami membuka cabang di mana-manaNanti kualitasnya bagaimana?" kata orang Indonesia pertama yang menerima sertifikat dari The Royal Academy of Dancing, London, Inggris, itu"Tapi, saya sih berharap kami bisa bikin sekolah kejuruan tari di masa depan," imbuhnya.
Maya mengakui, selama ini balet telanjur dianggap seni kelas tinggiPara penggemarnya datang dari kalangan menengah ke atasTapi, dia menampik anggapan tersebutMenurut dia, semua orang bisa berlatih balet dengan biaya murahBahkan, banyak tari lain dengan harga kursus yang lebih mahal daripada tari balet.
Perempuan 51 tahun itu menambahkan, tari balet sejatinya sangat bermanfaat bagi kesehatanKhususnya, untuk membentuk postur badanMereka yang rutin berlatih balet terlihat dari fisik yang tidak membungkuk, tegap, dan anggun"Kalau soal kesehatan tidak usah ditanyaBanyak kalori yang terbakar," katanya.
Maya menuturkan, balet untuk putri sebaiknya dimulai sejak usia lima tahunSebab, saat itulah tulang dan postur mereka bisa dibentuk sejak diniJika agak tua, proses pembentukan karakter balet agak sulitLain dengan lelakiMereka bisa mulai belajar tari di usia dewasa"Tapi, harus benar-benar niat serius dan sangat mencintai balet," kata Maya mewanti-wanti.
Ibu dua anak itu menuturkan, melatih balet pada anak lima tahun susah-susah gampangSeorang guru balet juga harus bisa ngemong saat mereka rewelTapi, kata dia, tidak perlu terlalu repot membujuk mereka agar mau berlatih dansa
"Kalau mereka rewel atau ngambek, biarkan sajaMereka akan melihat teman-temannya menariNanti pasti ikut-ikut sendiri," katanya.
Beberapa kerepotan saat melatih anak-anak menari balet adalah mereka menolak mengikuti instruksiSelain itu, mereka menangis dan memaksa pulangAda pula balerina kecil itu yang tidak mau masuk ruang latihan.
Perempuan yang ikut menyumbang koreografi untuk Senam Kebugaran Jasmani (SKJ) bagi dewasa dan anak itu menambahkan, mengajar anak menari ada tahapnyaPara guru tidak bisa langsung mengajarkan teknikPengajaran tari balet harus diawali permainan
Setelah itu, baru mengenalkan siswa dengan ritme dan gerakan-gerakan simpelJika sudah menguasai, mereka tinggal melatihnya ke level selanjutnya seperti jongkok dan lompat.
Jika calon balerina sudah melampaui tahap itu, selanjutnya bisa sangat gampangSebab, kecintaan mereka kepada balet sudah terbentukKarena dimulai sejak usia dini, balet sudah menjadi bagian dari hidup merekaTinggal mereka mengasahnya lagi dengan teknik dan latihan rutin.
Maya mengakui, tari sudah menjadi bagian dari gaya hidupBanyak ragam tari yang diperkenalkan kepada masyarakatMisalnya, breakdance dan joget hip hopTapi, Maya tidak pernah khawatirDia tidak pernah melihat mereka sebagai pesaing
Peraih Indonesian Fitness Leader of the Year dari lembaga fitness profesional di Australia itu mengungkapkan, semakin banyak genre tari bermunculan justru menyenangkan dirinyaItu berarti para pencinta tari semakin banyak
"Balet sudah sangat tersegmentasiPenggemarnya dari kalangan yang sangat tertentuJustru kalau ada genre baru, semakin kaya khasanah tari kita," katanya lantas tersenyum(c2/lk)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Berhenti Jadi Wakil Bupati Garut, Dicky Chandra Kembali ke Panggung Hiburan
Redaktur : Tim Redaksi