''Kami sedih
BACA JUGA: Livni Tolak Koalisi dengan Bibi
Sudah 50 tahun merdeka tapi isu rasial masih tetap terus diangkat dan diperdebatkan,'' ujar pemimpin 47 tahun itu seperti dikutip Agence France-PresseBACA JUGA: Tiket Presiden Abadi bagi Chavez
Sebab, lanjut dia, seluruh warga negara harus kompak untuk memperkokoh bangsa.Pemimpin monarki itu menegaskan, hak setiap warga negara -apa pun suku dan budayanya- dilindungi oleh undang-undang
BACA JUGA: Empat Kota di Negeri Tulip Membuka Rumah Perlindungan bagi Pria Teraniaya
Dia tidak ingin Malaysia kembali mengalami kerusuhan sara yang menewaskan 196 orang pada 1969.Dalam kesempatan itu, dia juga menyinggung para blogger Malaysia yang suka membahas suku dan ras''Semua itu menimbulkan kebingungan dalam masyarakat,'' ujar raja ke-13 Malaysia tersebutMenurut dia, bahasan para penulis di dunia maya itu sering kelewat batasPadahal, pemerintah negeri jiran tersebut memegang kendali penuh atas mediaTermasuk, blog yang dipublikasikan online.
Sebanyak 60 persen warga Malaysia adalah muslim MelayuSedangkan sisanya didominasi etnik Tionghoa dan IndiaSejak awal, ras dan agama selalu menjadi isu sensitif di MalaysiaSejumlah bentrok bernuansa sara pun pecah dan menimbulkan korban jiwa(hep/ami)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Impikan Gaun Pengantin sebelum Dijemput Maut
Redaktur : Tim Redaksi