Rampas Dompet Waria Berisi Alat Kontrasepsi, Tiga Remaja Berakhir Di Kantor Polisi

Jumat, 08 Januari 2016 – 12:38 WIB
Ilustrasi. Foto: Pixabay

jpnn.com - SAGULUNG - Tiga orang remaja berinisial E, F dan H, mengaku warga Bengkong, diserahkan oleh warga kampung Seibinti, ke Mapolsek Sagulung. 

Mereka ditangkap atas dasar pencurian yang dilakukan terhadapat seorang waria yang berada di Simpang Basecamp, Kamis (7/1) sekitar pukul 02.30 WIB.     

BACA JUGA: Wow... Empat Model Cantik Majalah Dewasa Bikin Ramai Pengadilan Negeri Surabaya

Menurut informasi yang disampaikan oleh Saleh Sulaiman, warga kampung Seibinti, Sagulung, kejadian tersebut bermula ketika ia bersama kedua rekannya bernama Frederik Huler dan Kristofus Making hendak membeli makanan di Mitra Mall, Batuaji. 

Ketika melintas di Simpang Basecamp, tiba-tiba mereka diberhentikan oleh waria, saat itu waria tersebut mengaku korban perampokan oleh tiga orang tak dikenalnya. 

BACA JUGA: Kisah Anak-Anak Panti Korban Sodomi Jadi Pelaku Sodomi Berjamaah (2)

Setelah mendapatkan informasi tersebut, mereka pun langsung pergi menuju Mitra Mall, ketika melintas di depan halte sekitar tepat di jalan Kapling Baru, Saleh mencurigai gerak gerik ketiga remaja yang sedang nongkrong. 

"Tiga orang tersebut seperti yang dilapor waria itu. Ketika itu mereka baru saja buang dompet milik korban, dan kami lansug  menangkap mereka,” ungkapnya seperti dikutip dari batampos.co.id (group JPNN), Kamis. 

BACA JUGA: Dimasukkan ke Gentong, Rp 173 Juta Berubah Jadi Daun Pisang

Setelah mendapati ketiga pemuda dengan ciri-ciri yang sama diberitahu oleh korban, mereka langsung menyerahkan ke Mapolsek, Sagulung. Untung saja dompet milik korban tersebut tidak ada barang yang berharga, hanya saja, berisi sisir, parfum dan alat kontrasepsi. 

Sementara itu Kanit Reskrim Polsek Sagulung Ipda Iwan Novriawan, mengatakan ketiga remaja yang diserahkan warga itu bukan mencuri hanya nongkrong lewat jam malam. Terkiat tidak pidana mencuri pihanya mengaku hingga saat ini tidak ada laporan yang masuk."Mereja hanya nongkrong saja malam itu," kata Iwan.

Ketiga remaja tersebut kemudian diberikan pembinaan dan dipanggil orang tua mereka, sehingga tidak ada lagi nongkrong disembarangan tempat pada malam hari."Sudah kita kembalikan kepada orang tua mereka masih-masing," tutup Kanit. (cr14/ray)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kisah Anak-Anak Panti Korban Sodomi Jadi Pelaku Sodomi Berjamaah (1)


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler