Rapat dengan Menkominfo, Ketua Komisi I Soroti Keberadaan Starlink di Indonesia 

Senin, 10 Juni 2024 – 14:04 WIB
Ketua Komisi I DPR RI Nurul Arifin meminta Kemenkominfo bisa mempelajari soal pro dan kontra dari masuknya Starlink di Indonesia. ilustrasi. Foto: source for JPNN

jpnn.com, JAKARTA PUSAT - Ketua Komisi I DPR RI Nurul Arifin menyoroti masuknya penyedia layanan internet Starlink milik Elon Musk di Indonesia dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Menkominfo Budi Arie di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (10/6).

"Hal ini memunculkan pro dan kontra," kata dia, Senin.

BACA JUGA: Pakar TIK Dedi Yudianto: Starlink Memberikan Kesetaraan Informasi Bagi Warga di Desa dan Kota

Menurut Nurul, Kemenkominfo seharusnya bisa mempelajari imbas negatif dari masuknya Starlink di Indonesia.

Terutama, mengkaji efek terhadap penyedia layanan internet lokal.

BACA JUGA: APJATEL Harap Starlink Beroperasi di Daerah 3T

"Nah, sikap Kemenkominfo sebetulnya bagaimana, yang kontranya sudah dipelajari belum yang pro-nya bagaimana," kata Wakil Ketua Umum Golkar itu.

Nurul menyebutkan Starlink seharusnya bisa dikerahkan untuk menyediakan internet di wilayan 3T, yakni Tertinggal, Terdepan, dan Terluar.

BACA JUGA: Starlink Dinilai Bisa Matikan Operator Internet Lokal, Komisi VI: Jangan Sampai BUMN Dirugikan

Dengan begitu, kata dia, industri telekomunikasi dalam negeri tidak dirugikan dengan masuknya di Starlink.

"Kenapa harus dipusat? Apakah memang ada permintaan atau kompensasi yang diminta oleh pihak Starlink. Kalau kami berharap jangan membunuh industri telekomunikasi dalam negeri," ujar Nurul.

Sementara itu, Budi menanggapi itu menyinggung pangsa pasar Starlink di negara asal, yakni Amerika Serikat hanya 0,2 persen.

Dia bahkan menyebut pangsa pasar Starlink di Kanada dan Australia hanya 0,5 persen serta Selandia Baru 0,8 persen.

Budi Arie menyebut catatan itu seharusnya tidak membuat penyedia layanan internet lokal tak takut dengan masuknya Starlink di Indonesia.

"Jadi, kenapa kita mesti takut dengan yang market share-nya bawah satu persen," kata Ketua Umum ProJo itu dalam RDP.

Budi Arie mengaku sudah menjelaskan keberadaan Starlink di Indonesia kepada penyedia layanan internet lokal.

Mantan wartawan itu meminta penyedia layanan internet lokal bisa memperbaiki jasa agar konsumen tidak bergeser ke Starlink.

"Jadi, juga pecutan untuk teman-teman operator atau operator dan tekomunikasi seluler ini untuk juga berbenah, terutama dari sisi aspek teknologi," ungkapnya. (ast/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketum KPTIK: Starlink Membantu Warga di Daerah Terpencil Terhubung ke Dunia


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler