Ratna Sarumpaet Samakan Rusun Rawa Bebek dengan Kamp Maut Nazi

Kamis, 15 September 2016 – 20:53 WIB
Buchenwald, salah satu kamp konsentrasi Nazi di Jerman pada masa Perang Dunia II. Foto: Metro.co.uk

jpnn.com - JAKARTA - Ratna Sarumpaet memang tidak pernah tanggung-tanggung dalam mengkritik Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama. Kalimat-kalimat pedas selalu terlontar dari mulutnya ketika berbicara soal kebijakan gubernur yang akrab disapa Ahok itu.

Terbaru, Ratna menyamakan rumah susun yang disediakan Pemprov DKI Jakarta untuk menampung korban penggusuran dengan kamp konsentrasi tempat Nazi menyiksa dan membunuh puluhan juta orang saat Perang Dunia II. Hal itu disampaikannya ketika menemui Wakil Ketua DPR Fadli Zon di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (15/9).

BACA JUGA: Pihak Sanusi Merasa Diuntungkan dengan Kesaksian Dewan

Dalam pertemuan tersebut, Ratna membawa beberapa korban penggusuran. Dia mengaku mendapat informasi dari para korban itu mengenai kondisi sebenarnya di rusun-rusun tersebut.

"Yang dibuat di era Ahok, tempat relokasi itu mirip kamp konsentrasi zaman Nazi. Orang masuk keluar tidak sembarangan. Mau salat saja tas ditahan dulu," beber Ratna.

BACA JUGA: Mural Betawi Meriahkan Festival Rupa-Rupa Jakarta

Dia mencontohkan Rusun Rawa Bebek yang menampung korban penggusuran dari beberapa lokasi. Menurut Ratna, kondisi rusun tersebut tidak layak dan sangat minim fasilitas pendukung. Ratna juga mengatakan bahwa asyarakat mendapatintimidasi jika melaporkan keluh kesah mereka kepada aktivis yang datang.

Padahal, tambah dia, pada zaman gubernur sebelumnya di tempat relokasi korban penggusuran selalu dibangun sekolah, rumah Sakit dan tempat ibadah. "Sudah terlalu banyak tumbal yang disajikan ini kota. Air mata derita," jelasnya.

BACA JUGA: Kantongi Rp 16 Juta Setiap Reses, Anggota Dewan Masih Minta Tambah

Lebih lanjut Ratna mengatakan, penggusuran yang dilakukan Pemprov DKI sudah salah sejak proses eksekusinya. Yakni melibatkan aparat kepolisian bahkan tentara untuk mengintimidasi warga agar tidak melakukan perlawanan.

"Ahok memaksa pasukannya menekan meniadakan yang harusnya dihormati, apakah itu proses aturan UU konstitusi, termasuk kemanfaatan?" pungkas ibu dari aktris Atiqah Hasiolan itu. (rmol/dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Reklamasi Pulau G Dilanjutkan, Anak Buah Prabowo Sewot


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler