Ratusan Anak di Purwobinangun Rentan Trauma

Jumat, 29 Oktober 2010 – 17:36 WIB
JAKARTA - Ratusan anak yang menjadi korban letusan Gunung Merapi, yang berada di pengungsian Posko Purwobinangun, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, dipandang rentan traumaPenanganan trauma bagi anak-anak itu harus diantisipasi, karena akan mempengaruhi perkembangan psikologi bagi anak.

Berdasarkan data Rumah Zakat, sebanyak 25 bayi yang tergolong di bawah tiga tahun (Batita) berada di Purwobinangun, yang merupakan posko pengungsian terbesar dari tujuh posko yang dibangun setelah terjadi letusan Merapi

BACA JUGA: Polisi Beber Aktivitas Toni Togar di Penjara

Lalu, ada 166 bayi yang masuk kategori bawah lima tahun (Balita), serta 234 anak-anak.

"Kami pusatkan di Purwobinangun, karena posko ini yang terbesar
Kami bangun Posko Trauma Healing dan menyiapkan mentor bagi anak-anak," kata Media Relations Rumah Zakat, Muhammad Zahron, ketika dihubungi JPNN, Jumat (29/10).

Menurut Zahron, Trauma Healing diperuntukkan bagi anak-anak korban bencana letusan Gunung Merapi, yang dikelompokkan berdasarkan usia dan jenjang pendidikan

BACA JUGA: Kejagung Deponeering Kasus Bibit-Chandra

Pada prakteknya, kata dia, anak-anak diberikan materi recovery kondisi psikologis
"Kondisi psikologis anak-anak selama di pengungsian harus tetap kita perhatikan, agar tidak terjadi trauma psikologis untuk perkembangan jiwa mereka," ucapnya.

Meski Trauma Healing hanya didirikan di Purwobinangun, kata Zahron pula, pihaknya juga tetap mempersiapkan mentor-mentor yang akan diberangkatkan ke enam posko pengungsian lain

BACA JUGA: DPR yang Plesiran Diminta Kembali

"Kami tetap berkoordinasi ke setiap poskoKalau ada yang meminta, pasti akan diterjunkan mentor," ujarnya pula(awa/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Yusril Lengkapi Laporan ke Bareskrim


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler