jpnn.com, BATANGHARI - Kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Batanghari sudah mencapai ratusan hektar selama tahun 2018.
Parahnya lagi baru memasuki awal Oktober ini, sudah terpantau lima titik api di wilayah Kabupaten Batanghari.
BACA JUGA: Perambah Hutan TNKSÂ Divonis Bebas, Jaksa Pastikan Kasasi
"Pada Oktober ini sudah lima titik api yang terpantau, yakni di Kecamatan Bajubang, kemudian Kecamatan Muarabulian, Kecamatan Batin XXIV dan Kecamatan Maro Sebo Ulu," Ungkap Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Batanghari Samral Lubis, seperti dilansir Jambi Ekspres hari ini.
Ditambahkan Samral, dari lima titik api yang terpantau tersebut, luas lahan yang terbakar mencapai 150 hektar lebih. Sebagian lahan yang terbakar tersebut merupakan lahan perkebunan.
BACA JUGA: DPO Kasus Narkoba Diringkus Saat Istirahat di Camp
Dirinya juga menyebutkan sekitar 100 hektar lahan yang terbakar berada di kawasan PT APL Kecamatan Maro Sebo Ulu, dan sekitar 40 hektar lahan yang terbakar berada di kawasan PT Reki Kecamatan Bajubang.
Sementara itu pihaknya mencatat dari Januari hingga Oktober 2018 ini sudah terpantau 57 titik api yang tersebar di tujuh kecamatan, dengan luas lahan yang terbakar mencapai 399,32 hektar lebih.
BACA JUGA: Masih Banyak Pejabat Jambi Belum Lapor LHKPN ke KPK
Dengan rincian di Kecamatan Pemayung terdapat satu titik api, dibajubang terdapat 22 titik api, dimuarabulian 15 titik api, dimuara tembesi 7 titik api, dimersam 1 titik api, dibatin XXIV 5 titik api dan di Kecamatan Maro Sebo Ulu terpantau 2 titik api.
"Untuk diketahui dalam seminggu terakhir petugas kita hampir kewalahan untuk memadamkan api, karena dalam satu hari terjadi beberapa lokasi kebakaran," keluhnya. (rza)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Warga Harus Antre Berjam-jam untuk Dapatkan Gas Elpiji
Redaktur & Reporter : Budi