Ratusan Petugas KPPS Meninggal, MER-C: Kelelahan Tidak Ada Dalam Bahasa Medis

Jumat, 03 Mei 2019 – 23:35 WIB
Petugas KPPS saat menjelaskan cara mencoblos kepada pasien sakit jiwa di RSMM Marzuki Mahdi. Nelvi/Radar Bogor

jpnn.com, JAKARTA - Tim medis Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) menolak jika kelelahan disebut sebagai faktor utama penyebab ratusan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) meninggal dunia.

Anggota Presidium MER-C Yogi Prabowo menegaskan bahwa kelelahan tidak boleh dijadikan alasan. Harus ditelusuri faktor lain yang lebih signifikan.

BACA JUGA: 3 Petugas KPPS jadi Tersangka Coblos Surat Suara Tidak Ditahan

“Kelelahan itu tidak bisa dijadikan (sebagai) kambing hitam penyebab kematian. Kita harus tahu lebih detail, kalau di medis penyebab kematian karena kelelahan (itu) tidak ada,” ujarnya di Sekretariat MER-C di Jakarta Pusat, seperti dilansir rmol, Jumat (3/5).

BACA JUGA: Ketua KPPS 17 Harapan Jaya Meninggal

BACA JUGA: Ketua KPPS 17 Harapan Jaya Meninggal

Penyebab kematian karena kelelahan, menurutnya, hanya bahasa orang awam. Sementara kematian atas dasar kelelahan tidak ada di dalam bahasa medis.

“Kelelahan ini bukan diagnosis penyebab kematian, kalau tidak diteliti lebih lanjut. Apa sebenarnya penyebab kematian tersebut, misalnya adalah penyebab kematian ialah henti jantung, gagal nafas. Tidak ada ditemukan survei penyebab kematian kelelahan, itu tidak ada,” tegasnya.

BACA JUGA: Usul LSI Denny JA: Gelar Pemilu 5 Kali, Terpisah

BACA JUGA: KPU Serahkan Santunan untuk Keluarga KPPS Wafat

Dia menduga ada faktor lain, seperti tekanan psikis dan psikologis yang terlalu berat sehingga menyebabkan petugas meninggal dunia.

“Mungkin ada faktor tekanan psikologis yang luar biasa, sehingga menimbulkan kelelahan fisik dan psikis secara mendalam dan bisa membangkitkan penyakit-penyakit kronis pada korban tersebut,” pungkasnya. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pleno Rekapitulasi KPU Medan Dijaga Ketat Aparat


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler