jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay mengungkapkan hasil temuan Panja Tenaga Kerja Asing (TKA) yang melakukan kunjungan ke Bali, Jumat (22/7) terkait fenomena TKA di Indonesia.
Di sana ditemukan ada ratusan TKA berasal dari Tiongkok yang bekerja pada beberapa proyek. Menurut Saleh, pada satu titik, misalnya, ditemukan lebih dari 157 orang pekerja Tiongkok. Sementara pekerja lokalnya sekitar 350.
BACA JUGA: Vaksin Palsu untuk Balita Jadi Kado Pahit Hari Anak Nasional
"Dari laporan dinas tenaga kerja setempat, para pekerja itu hadir seiring dengan masuknya investasi Tiongkok ke sana. Kehadiran mereka adalah bagian dari perjanjian investasi yang disepakati," katanya kepada JPNN.com, Sabtu (23/7).
Dari pendalaman yang dilakukan Komisi IX, ada beberapa pelanggaran yang sempat ditemukan. Antara lain, adanya IMTA yang tidak sesuai dengan realitas pekerjaan yang dikerjakan.
BACA JUGA: Sehatkan Anak-Anak Indonesia dengan Imunisasi
Misalnya, di dalam IMTA disebutkan bahwa ada yang keahliannya accounting tetapi bekerja pada bagian personalia. Begitu juga, ada yang di dalam IMTA-nya bekerja sebagai mekanik, namun di lapangan bekerja sebagai buruh kasar.
Ada juga fakta bahwa para TKA itu tidak bisa berbahasa Indonesia. Pengumuman dan instruksi di tempat kerja mereka menggunakan bahasa Tiongkok. Hal ini jelas menyulitkan tenaga kerja lokal yang hanya mampu berbahasa Indonesia.
BACA JUGA: Rohadi Diduga Bermain di Banyak Perkara
"Kendala bahasa ini tentu mengakibatkan adanya kesulitan transfer of knowledge, bahkan dari TKA yang sangat ahli dalam bidangnya,” imbuhnya. (fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menko PMK: Peduli Anak-Anak Bisa Jadi Resep Awet Muda
Redaktur : Tim Redaksi