Rb Bantah Diperkosa

Menlu RI Tak Ajukan Tuntutan

Sabtu, 08 Januari 2011 – 07:39 WIB

JAKARTA - Mantan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang diduga diperkosa Menteri Komunikasi dan Kebudayaan Malaysia Datuk Rais Yatim pada 2007 silam angkat bicaraDalam keterangan tertulis diatas bermaterai, perempuan 48 tahun berinisial Rb itu mengatakan tidak pernah mengalami perkosaan maupun pelecehan seksual.

"Saya bekerja selama delapan tahun di rumah Datuk

BACA JUGA: Bupati Simalungun Masih Tenang-tenang Saja

Selama itu baik-baik saja, tidak pernah ada permasalahan, apalagi terkait perlakuan kasar serta tidak senonoh terhadap saya," tulis perempuan asal Banjarnegara itu dalam dokumen pernyataan yang diterima Jawa Pos di Jakarta kemarin (7/1)


Rb Diakui, selain dirinya masih ada tiga TKI lain yang bekerja di rumah Datuk Rais Yatim di Negeri Sembilan Malaysia

BACA JUGA: Kemenakertrans Terima 178 Calon TKI

Yakni TKI asal Lampung, Madura, dan Semarang (Jawa Tengah)
Selama bekerja sebagai pembantu rumah tangga, Rb dan ketiga rekannya mengaku diperlakukan dengan baik

BACA JUGA: Gamawan: Silahkan KPK Selidiki Dana APBD

Isu pemerkosaan itu, kata Rb, sangat tidak beralasan karena faktanya Rais Yatim jarang pulang ke Negeri SembilanRais Yatim pulang sebulan sekali karena lebih banyak sibuk bekerja di pusat pemerintahan di Putrajaya atau Kuala Lumpur.

"Kami semuanya bekerja baik-baik dan istri Datuk sangat baikDatuk Rais Yatim hanya sebulan sekali pulang, kami ketemu Datuk pun hanya saat membuka pintu saja," tegas Rb.

Rb mengaku tidak mengerti kenapa sampai muncul berita di media massa Malaysia yang menyebut-nyebut diriya pernah diperkosa oleh Datuk Rais Yatim pada 2007Selama delapan tahun bekerja di rumah Rais Yatim perempuan dua anak itu baik-baik saja dan tidak pernah terjadi permasalahanApalagi, sampai muncul perlakuan kasar atau tidak senonoh terhadap dirinya"Saya istighfar saja atas berita ituSaya sedih sekali, karena memang tidak pernah ada pemerkosaan itu," katanya.

Rb bekerja di Malaysia dari 1999 sampai 2007 di rumah pasangan Datuk Rais Yatim dan Datin MasnahPerempuan itu kemudian kembali ke daerah asalnya di Dukuh Kramenan, Kecamatan Madukara, Banjarnegara, Jawa Tengah pada 2007Setelah bekerja di Malaysia Rb berpindah sebagai TKI di Brunei Darussalam serta SingapuraRubingah memiliki dua anak yakni MU dan AU, anak terakhirnya kini bekerja sebagai TKI di Taiwan

Bagaimana sikap resmi pemerintah? Menteri Luar Negeri RI Marty Natalegawa mengatakan pihaknya menilai kasus dugaan pemerkosaan oleh Rais Yatim telah dianggap selesaiDasarnya, karena korban yang bersangkutan memilih tidak menuntut pelaku ke polisiNamun demikian, Marty akan menyikapi jika Rb berniat membawa kasus ini ke ranah hukum di kemudian hari"Kalau ada perubahan tentu kita akan terus sikapi," tegas Marty Natalegawa di ruang Nusantara lantai 2 Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat.

Marty menegaskan, Kemenlu tidak pilih kasih apakah TKI atau mahasiswa RI yang berada di luar negeri akan selalu diberi perlindunganApapaun statusnya akan dikedepankan asalkan semua berdasarkan fakta dan kebenaranPerlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) di Luar Negeri, kata dia, merupakan wujud utama kepentingan nasional"Spesifik terkait kasus Rb ini kami tidak akan melanjutkan karena korban sendiri juga telah membantah," pungkasnyaNamun demikian, Kemenlu tak menutup pintu sepenuhnya terhadap kasus iniKemenlu tetap bersikap terbuka jika ada informasi atau tuntutan dari TKI yang dirugikan di luar negeri(zul)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kejaksaan Siap Jemput Paksa Ibas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler